JURNALSECURITY | Jakarta — Eks Wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyatakan serangan siber mulai banyak menyerang Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang bakal maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Ketua Koordinator Relawan Pemenangan Prabowo Subianto itu menilai serangan siber menunjukan Prabowo sebagai ancaman bagi lawan-lawan politik di Pilpres 2024.
Hal itu dikatakan Riza Patria saat konferensi pers deklarasi relawan Pasukan 08 untuk Prabowo sebagai Presiden 2024 di Jakarta, Senin (8/5/2023).
“Kita ketahui bahwa dunia siber ini sangat luas, yang mana banyak informasi-informasi yang tidak benar, atau bahkan sengaja menjatuhkan salah satu tokoh lawan partai politik,” katanya.
Dengan adanya Pasukan 08, Riza berharap tidak ada lagi informasi keliru soal Prabowo kepada masyarakat. Dalam deklarasinya, Pasukan 08 ingin fokus terhadap lalu lintas dunia online untuk menampik kabar atau informasi hoax tentang Prabowo Subianto.
“Terbentuknya relawan ini sangat baik, karena jelas tugasnya mengklarifikasi berita-berita bohong atau serangan kepada Prabowo Subianto,” tegas Riza Patria.
Selain itu, Ariza mengimbau masyarakat agar tidak mudah mempercayai informasi yang belum tentu kebenarannya. Masyarakat harus cerdas mencerna informasi yang didapat. Ia juga berharap media bisa menunjukkan sikap netral dalam memberitakan suatu peristiwa.
Riza Patria menjelaskan, Pasukan 08 akan memperjuangkan Prabowo sebagai Presiden ke-8 RI. Relawan ini akan fokus pada lingkup siber dan milenial.
Menurutnya ada lima alasan relawan ingin memperjuangkan Prabowo untuk memenangkan Pilpres 2024. Dikatakan, Prabowo merupakan sosok yang tulus, tangguh, tegas, terbukti, dan tepercaya.
“Ketika orang mem-bully, fitnah, khianati, dia tak pernah marah, dan membuktikan ke depan. Tidak ada ruang pribadi, semua kepentingan bangsa. Banyak tokoh bicara janji, tetapi beliau sudah buktikan dan dipercaya masyarakat,” kata Riza.
Politisi Partai Gerindra ini juga memandang ketulusan Prabowo sudah dibuktikan dengan bergabungnya Ketum Gerindra tersebut ke pemerintah usai kalah dari Jokowi dalam Pilpres.
“Beliau disebut pengkhianat, gabung ke pemerintahan Pak Jokowi, keputusan beliau luar biasa, baik, bukan keputusan politisi, tetapi negarawan,” kata Riza.[lian]