JURNALSECURITY | Papua — Sejumlah gereja di Kota Merauke, Papua diperketat usai digagalkannya rencana serangan teror terhadap tempat ibadah umat kristiani tersebut.
Jemaat yang datang dilarang membawa tas berukuran besar atau tas ransel.
Walaupun penjagaan diperketat umat dapat mengikuti misa secara bebas pada jadwal yang telah ditentukan, yaitu pukul 06.30, 09.00, 16.00, serta 18.00 Waktu Indonesia Timur.
Polisi meminta warga untuk tidak terlalu khawatir soal kejadian penangkapan terduga teroris ini karena aparat akan bertindak semaksimal mungkin menjamin keamanan warga.
Sementara itu, kepolisian mengatakan jumlah terduga teroris yang diamankan diperkirakan bertambah dari sebelumnya 10 orang.
Penambahan ini dari hasil pengembangan penyelidikan yang dilakukan aparat kepolisian. Jaringannya beragam mulai dari Poso, Sarinah Thamrin hingga Makassar.
Sebagaimana dilaporkan kompas.tv, Densus 88 Antiteror bersama Polres Merauke mengerebek dan menangkap 10 orang terduga teroris. Seluruhnya diduga berencana menjalankan aksi teror di sejumlah gereja di Merauke.
Penangkapan dan pengerebekan dilakukan secara serentak di beberapa lokasi berbeda.Seperti Distrik Tanah Miring, Jagebob, Kurik dan Kota Merauke.
Salah satu terduga ditangkap di Gang Papua I dan Kost Pelangi di kawasan Ternate.
Menurut keterangan warga, satu orang terduga ditangkap di lokasi. Terduga yang ditangkap dikenal jarang bergaul dengan warga dan bersikap sangat tertutup.
Kapolres Merauke, Akbp Untung Sangaji mengatakan hasil pengerebekan berhasil menangkap 10 orang terduga teroris bersama barang buktinya.
Menurut rencana, para teroris ini melakukan aksinya pada sejumlah gereja yang ada di kota merauke pada hari Minggu (30/05) ini. [lian]
sumber : kompas.tv