JURNALSECURITY| Kalemie–Sebanyak 850 personel anggota Kontingen RDB (Rapidly Deployable Battalion) Indonesia yang tergabung dalam Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB tiba di Kalemie, Republik Demokratik Kongo, Senin (26/11/2018).
Kontingen Pasukan Garuda itu akan bergabung bersama pasukan negara lainnya dan bertugas di bawah komando United Nations Organization Stabilization Mission in the DR Congo (MONUSCO) atau Misi PBB untuk Stabilisasi di Republik Demokratik Kongo.
Penasihat Militer RI untuk PBB, Brigjen TNI Fulad menuturkan, pengiriman kontingen Indonesia ke Kongo harus melalui perjuangan yang tidak mudah, penuh tantangan, membutuhkan ketelitian, serta upaya diplomasi yang panjang dan berliku.
“Alhamdulillah, itu semua dapat dilalui dengan baik berkat adanya kerja cerdas, kerja keras, kerja ikhlas, dan tidak lupa adanya dukungan dari semua komponen yang terlibat dalam penyiapan Pasukan Pemelihara Perdamaian, sehingga pada 25 November 2018 rombongan terakhir dari Satgas RDB Kontingen Garuda XXXIX-A Kongo telah tiba dengan selamat di Kalemie, Republik Demokratik Kongo,” ungkapnya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (26/11).
Fulad mengatakan, kontingen Pasukan Perdamaian Indonesia diharapkan dapat beroperasi secara penuh pada bulan depan untuk mendukung penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) di Republik Demokratik Kongo yang akan berlangsung pada 23 Desember 2018. “Tugas lain yang diamanatkan kepada Satgas RDB Indonesia adalah perlindungan terhadap masyarakat sipil dan pengamanan terhadap aktivitas kemanusiaan PBB di daerah operasi,” ujarnya.
Menurut Fulad, saat ini Indonesia telah masuk jajaran 10 besar negara pengirim pasukan pemeliharaan PBB. Dan dengan pengiriman Kontingen Garuda XXXIX-A Kongo yang berjumlah 850 personel tersebut, pasukan Indonesia yang kini bertugas di pelbagai misi pemeliharaan PBB berjumlah 3.544 personel.
“Dari 3.544 personel TNI dan Polri yang tergabung dalam Misi Pemelihara Perdamaian PBB, lebih dari 100 personel di antaranya merupakan personel wanita TNI maupun Polri,” ucapnya.
Dia menjelaskan, Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi pada Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB, guna membantu mengamankan negara yang selama ini terlibat konflik. Karena komitmen dan konsistensi itu pula, kontingen pasukan Indonesia selalu mendapat kepercayaan dari masyarakat internasional dan PBB untuk misi-misi perdamaian di berbagai belahan dunia.
“Sekjen PBB juga berkomitmen bahwa keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan personel Pasukan Pemelihara Perdamaian harus menjadi perhatian serius selama menjalankan misi di daerah operasi,” tuturnya.
Pemerintah Indonesia telah memberi andil yang panjang dalam sejarah pemeliharaan perdamaian di Afrika. Kontingen Garuda telah berada di Sinai (Mesir) sejak 1957, hanya satu dekade pascakemerdekaan Indonesia. Sejak itu pula, sejalan dengan amanah konstitusi, Indonesia telah mengirimkan lebih dari 38.000 pasukan penjaga perdamaian PBB sampai hari ini.
Indonesia berada pada ranking ke-9 negara kontributor personel militer dan polisi pada misi UNIFIL (Lebanon), UNAMID (Darfur, Sudan), MINUSCA (Republik Afrika Tengah), MINUSMA (Mali), MONUSCO (Republik Demokratik Kongo), MINURSO (Sahara Barat), UNMISS (Sudan Selatan), dan UNISFA (Abyei, Sudan). [Fro]