JURNALSECURITY| Makassar–Dalam rangka memantapkan personilnya dibidang pengamanan PT. Bravo Satria Perkasa (BSP) Indonesia Timur mengadakan Pembinaan dan Pelatihan Kesamaptaan dan Pemantapan Security yang diadakan di Gedung Menara Telkom Plaza lantai 3 Makassar, Sabtu (07/04/2018).
Sebanyak 95 personil Security Internal dari PT. BSP yang hadir mengikuti pembinaan dan pelatihan tersebut, berasal dari berbagai penempatan di instansi rekanannya.
Dalam gelar pembinaan dan pelatihan kali ini PT. BSP menghadirkan Instruktur dari Kepolisian yang dibawakan oleh Iptu Pol. H. Nurdin dari Binmas Polda Sulsel.
Dalam materi yang dibawakan oleh Instruktur Kesamaptaan memaparkan di hadapan para peserta pembinaan dan pelatihan, bahwa security adalah perpanjangan tangan dari pihak Kepolisian dimana sebenarnya adalah dia berfungsi sebagai polisi terbatas sebagaimana polisi bertugas untuk menjaga keamanan. Karena Satpam adalah petugas pengamanan area sekitar tempat kerjanya.
“Dalam pelatihan ini perlu juga kalian tahu bahwa ada tiga sistem audit buat BUJP, yakni audit kecukupan, audit kesesuaian, dan audit pengawasan dan ini perlu di audit karena ada pertanggung jawabannya nanti,” urai Iptu Pol. H. Nurdin.
Nurdin menjelaskan, bagi yang sudah Diksar (Pendidikan Dasar) ke Securityan hanya diperbolehkan memakai seragam PDH (Pakaian Dinas Harian) dan PDH (Pakaian Dinas Luar) namun untuk PSH (Pakaian Sipil Harian) dan PSL (Pakaian Sipil Lengkap) dikhususkan dipakai untuk Gada Madya dan Utama.
Sementara Head of Area PT. Bravo Satria Perkasa Indonesia Timur Sarwohadi mengatakan bahwa semua security kita ini sudah melakukan Diksar dan mendapatkan ilmu yang sama, akan tetapi kadang masih banyak yang bekerja tidak sama.
“Nah maka dari itu kami melakukan pembinaan dan pelatihan agar diberikan materi untuk mengingatkan kembali atau mereview bahwa inilah yang benar,” ujarnya.
Ditambahkan lagi, bahwa mereka kadang ada dalam tempatnya bekerja ada keluarga atau nasabahnya yang tidak terima sehingga membuat kekacauan. “Nah inilah peranan bagaimana menangani tentang pengendalian massa,” ucap Sarwohadi.
Lebih lanjut dikatakan, tentang program ini dimana sesuai penerapan Perkap No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian, yang mana tugas pokok fungsi, materi psikologi massa dan pengendalian massa, dan ini hari ini saja kami libatkan khusus dari Polda.
“Kedepannya akan kita adakan pelatihan beladiri, dan sudah yang kedua kalinya dimana pada pertama kalinya diadakan pada tahun 2016 yang lalu. Dan kedua di tahun ini 2018, kemungkinan kedepannya akan kami lanjutkan untuk mengingatkan kembali profesionalitas para anggota,” tutup Sarwohadi. [FR]