Jurnalsecurity.com | Bagi sebagian orang, datangnya musim angin kencang mungkin hanya berarti cuaca tak bersahabat—debu beterbangan, ranting berguguran, atau hujan yang datang tiba-tiba. Namun bagi seorang satpam, kondisi seperti ini adalah sinyal siaga penuh. Tugas mereka bukan hanya menjaga keamanan dari gangguan manusia, tetapi juga melindungi lingkungan kerja dari potensi bahaya akibat cuaca ekstrem.
Satpam berada di garis depan dalam menjaga kenyamanan dan keselamatan area tempat mereka bertugas. Saat angin bertiup kencang, tanggung jawab itu menjadi lebih besar. Ada banyak hal yang harus diperhatikan, mulai dari keamanan fasilitas, keselamatan karyawan, hingga penanganan situasi darurat. Mari kita lihat bagaimana satpam menjalankan peran pentingnya di tengah musim angin kencang.
1. Meningkatkan Kewaspadaan Sejak Dini
Musim angin kencang biasanya disertai perubahan cuaca mendadak—awan gelap, suara gemuruh, hingga debu yang berputar di area terbuka. Satpam yang berpengalaman akan segera mengenali tanda-tanda ini dan meningkatkan kewaspadaan.
Langkah pertama yang dilakukan biasanya adalah melakukan patroli preventif. Mereka akan memeriksa area luar gedung, memastikan tidak ada benda ringan atau peralatan kerja yang berpotensi terbang tertiup angin. Misalnya, tong sampah, banner promosi, kursi plastik, atau papan penunjuk jalan sementara. Semua harus diamankan atau dipindahkan ke tempat yang lebih stabil.
Kesiapan dini ini penting, karena benda kecil yang terlempar angin bisa menimbulkan risiko besar—mulai dari melukai orang, memecahkan kaca, hingga merusak kendaraan di parkiran.
2. Menjaga Keamanan Area Parkir dan Kendaraan
Salah satu area paling rawan saat angin kencang adalah parkiran terbuka. Dedaunan, ranting, bahkan atap ringan bisa jatuh dan menimpa kendaraan. Karena itu, satpam biasanya akan melakukan penyisiran area parkir untuk memastikan tidak ada kendaraan yang diparkir terlalu dekat dengan pohon besar atau papan reklame.
Jika ada potensi bahaya, satpam dapat memberikan himbauan langsung kepada karyawan atau pengunjung untuk memindahkan kendaraan ke tempat yang lebih aman. Langkah kecil ini bisa mencegah kerugian besar.
Selain itu, satpam juga harus memastikan kanopi parkir dan tiang bendera terpasang kokoh. Mereka berperan penting dalam memantau setiap perubahan di area luar, terutama pada jam sibuk saat banyak kendaraan keluar-masuk.
3. Siaga di Titik-Titik Rawan
Setiap lokasi memiliki titik rawan tersendiri. Di perkantoran, bisa berupa pohon besar di halaman depan. Di pabrik, mungkin ada area gudang dengan atap seng yang mudah lepas. Sedangkan di perumahan atau area publik, bisa berupa baliho, spanduk, atau tiang listrik yang miring.
Satpam perlu mengetahui titik-titik rawan tersebut agar bisa melakukan pengawasan ekstra saat angin mulai bertiup kencang. Bahkan, sebagian satuan pengamanan memiliki daftar “zona siaga” yang selalu dicek pada musim pancaroba.
Selain menjaga keamanan fisik, satpam juga memastikan akses keluar-masuk tetap aman. Jika ada ranting atau benda jatuh yang menghalangi jalan, mereka segera berkoordinasi dengan petugas kebersihan atau teknisi untuk menyingkirkannya.
4. Mengarahkan Karyawan dan Pengunjung
Tugas satpam tidak hanya menjaga, tetapi juga mengatur dan memberi arahan kepada orang-orang di lingkungan kerja. Saat cuaca buruk, satpam berperan penting dalam mengarahkan karyawan atau pengunjung agar tetap aman.
Misalnya, saat angin kencang disertai hujan, satpam akan:
- Mengimbau orang untuk tidak berteduh di bawah pohon besar.
- Menutup sementara akses area yang berisiko, seperti lapangan terbuka atau atap parkiran yang bergoyang.
- Mengarahkan jalur masuk alternatif jika ada jalan yang tertutup benda jatuh.
Selain itu, mereka juga bisa membantu menenangkan situasi jika terjadi insiden kecil akibat cuaca, seperti genteng yang terlepas atau tiang yang roboh. Keberadaan satpam yang sigap membuat orang lain merasa aman dan terlindungi.
5. Memastikan Keamanan Listrik dan Peralatan
Angin kencang sering diikuti oleh gangguan listrik—kabel terputus, percikan api, atau korsleting karena air hujan. Dalam situasi seperti ini, satpam berperan sebagai pihak pertama yang mendeteksi dan mengamankan area sebelum tim teknisi datang.
Mereka akan segera menghubungi petugas listrik internal atau PLN jika melihat kabel terlepas atau lampu jalan bergetar kuat. Tindakan cepat seperti ini mencegah potensi kebakaran atau kecelakaan akibat arus listrik terbuka.
Selain itu, satpam juga memeriksa pintu dan jendela gedung untuk memastikan semuanya tertutup rapat agar tidak ada air atau debu masuk ke dalam ruangan.
6. Menjaga Ketertiban dan Komunikasi
Dalam kondisi cuaca ekstrem, komunikasi menjadi hal yang sangat penting. Satpam harus tetap terhubung dengan rekan sesama petugas, atasan, dan tim fasilitas melalui radio komunikasi atau grup pesan internal.
Koordinasi ini dibutuhkan agar setiap kejadian bisa ditangani dengan cepat dan efisien. Misalnya, jika satu titik terpantau berisiko, petugas lain bisa membantu mengamankan area sekitar.
Selain itu, satpam juga bertanggung jawab menjaga ketertiban umum. Kadang kala, angin kencang menimbulkan kepanikan kecil, terutama di tempat ramai. Dengan ketenangan dan ketegasan, satpam bisa menenangkan orang-orang sambil tetap menjalankan protokol keselamatan.
7. Tetap Menjaga Sikap Profesional dan Humanis
Di tengah situasi cuaca yang tidak bersahabat, satpam tetap dituntut bersikap profesional. Mereka tidak hanya menjadi penjaga, tetapi juga pelindung yang empatik.
Contohnya, saat ada pengunjung yang kesulitan berjalan karena angin kencang, satpam dapat membantu mengarahkan atau membawakan payung. Tindakan sederhana ini memberi kesan positif bahwa keamanan tidak hanya soal perlindungan fisik, tapi juga kepedulian manusiawi.
Dengan tetap sopan, tenang, dan tanggap, satpam menunjukkan wajah terbaik profesinya—disiplin sekaligus peduli terhadap keselamatan orang lain.
8. Setelah Angin Mereda: Evaluasi dan Pemulihan
Tugas satpam tidak berhenti saat angin berhenti bertiup. Setelah cuaca mereda, mereka akan melakukan pemeriksaan ulang terhadap kondisi area. Apakah ada pohon tumbang, kaca retak, atau papan nama yang terlepas. Semua dicatat dalam laporan kejadian harian.
Laporan ini penting untuk perbaikan fasilitas dan evaluasi keamanan jangka panjang. Dengan begitu, manajemen bisa mengambil langkah preventif untuk menghadapi musim angin berikutnya.
Selain itu, satpam juga membantu membersihkan area ringan—seperti mengupulkan ranting atau sampah yang berserakan—sebelum aktivitas kantor kembali normal.
Siaga, Sigap, dan Santun
Musim angin kencang bukan halangan bagi satpam untuk tetap menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi. Justru di momen seperti inilah jiwa tangguh dan kepedulian mereka diuji.
Dari memastikan keamanan area hingga membantu pengunjung, satpam menunjukkan bahwa peran mereka jauh lebih luas daripada sekadar penjaga gerbang. Mereka adalah penjaga ketertiban, keselamatan, dan rasa aman, bahkan saat alam menunjukkan kekuatannya.
Di tengah hembusan angin yang mengguncang, sosok satpam berdiri tegak—waspada, sigap, dan tetap santun dalam melindungi lingkungan tempat kita bekerja dan beraktivitas.[]
Seputar Lingkungan: https://dlhsarolangun.org/




























