Setelah menjadi satpam tetap, gajinya naik menjadi Rp.1.050.000 hingga PT. SAS di akuisisi oleh PT ISS Indonesia tak ada perubahan gaji.
Dengan gaji yang ada, Noto harus berhutang ke warung langganan dengan sistem bayar saat gajian. “Yang menariknya dan tidak akan saya lupakan adalah setiap akhir bulan pasti makan mie diikat dengan karet kemudian makan bersama-sama dengan teman yang lain,” kenangnya.
Tahun 2007, ia memberanikan diri untuk kuliah di Universita Tama Jagakarsa jurusan Hukum, ia didukung oleh kedua orang tua dan pamannya yang ada di Jakarta. Namun mereka berpikir pada saat itu satpam tidak ada masa depan. “Akhirnya kuliah putus di tengah jalan tahun 2008. Saya di promosi menjadi team leader atau nama lainya komandan regu (Danru-red),” ujarnya.
Sejak dipromosikan menjadi Danru, tahun-tahun berikutnya ia mendapatkan promosi menjadi supervisor tahun 2009, tahun 2010 menjadi senior supervisor, tahun 2011 menjadi chief security, tahun 2012-2017 menjadi Instructor Security dan tahun 2018 hingga sekarang menjadi Security Advisor Operation Excellence Security ISS Indonesia.
“Alhamdulillah juga berkat ISS, banyak pelatihan yang saya ikuti mulai dari Gada Pratama,Gada Madya, Gada Utama, AK3 Umum, First Aid, Fire brigade, Trainer of Trainer, SMDP, Intellegent Security, Surveillance Security, Security Solution Concept, Sistem Manajemen pengamanan, Disegn security, Emergency respon plan, Training dari APSI, APSA dan kemampuan lainnya yang saya juga mengeluarkan biaya pribadi untuk mengikuti pelatihan di luar dari training di atas,” paparnya.