JURNAL SECURITY | Otorita IKN memberikan kesempatan emas bagi 160 warga sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk meningkatkan kualitas hidup. Mereka mengikuti pelatihan Satpam Gada Pratama yang bertujuan untuk membekali mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja sebagai petugas keamanan di IKN.
Pelatihan yang dilaksanakan selama 12 hari ini tidak hanya mengajarkan keterampilan dasar sebagai satpam, seperti teknik pengamanan dan penggunaan peralatan, tetapi juga mencakup pelatihan komunikasi, bahasa Inggris, dan penanganan situasi darurat.
“Kami ingin melibatkan masyarakat lokal secara aktif dalam pembangunan IKN, termasuk dalam menjaga keamanan dan ketertiban,” ujar Direktur Pemberdayaan Manusia Otorita IKN, Conrita Ermanto.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat memperoleh pekerjaan yang layak di IKN dan berkontribusi dalam menjaga keamanan ibu kota negara baru. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar IKN.
Sebanyak 160 warga dari wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi dikukuhkan sebagai anggota Satuan Pengamanan (Satpam) Tingkat Gada Pratama pada Senin (4/11/2024). Mereka telah menjalani pendidikan dan pelatihan selama 12 hari, mulai 22 Oktober hingga 2 November 2024, yang berlangsung di Embarkasi Asrama Haji Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim).
Kegiatan ini merupakan inisiatif Otorita IKN melalui Kedeputian Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat (SBPM) Direktorat Pemberdayaan Masyarakat, bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kota Samarinda, Polda Kaltim, serta Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) PT. Bina Multi Cipta Indonesia.
Penutupan pelatihan dipimpin oleh Deputi SBPM Otorita IKN, Alimuddin, yang didampingi Kabag Binops Ditbinmas Polda Kaltim, AKBP Budi Heriawan. “Dengan ditanggalkannya tanda peserta, pelatihan Satpam kualifikasi Gada Pratama Angkatan ke-63 resmi berakhir,” ujar Alimuddin, membacakan pidato penutupan yang disampaikan Direktur Binmas Polda Kaltim Kombes Anggie Yulianto Putro.
Alimuddin menyampaikan bahwa seluruh peserta, yang berjumlah 160 orang, berhasil lulus dengan hasil yang memuaskan. Pelatihan juga dilaksanakan sesuai jadwal dan rencana yang telah diprogramkan.
“Setiap anggota Satpam adalah ujung tombak yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kerjanya. Mereka juga mengemban fungsi kepolisian terbatas untuk penegakan hukum preventif di lingkungan masing-masing,” jelasnya.
Polri, lanjutnya, bekerja sama dengan Satpam dalam mencegah dan menanggulangi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) melalui upaya preventif yang terpadu. Ini dilakukan dengan pendekatan kemitraan bersama pemerintah, perusahaan, masyarakat, dan tokoh masyarakat, termasuk mahasiswa, tokoh agama, serta tokoh adat.
Alimuddin menambahkan, para peserta berasal dari enam kecamatan yang masuk dalam wilayah deliniasi IKN, meliputi: Kecamatan Sepaku: 46 orang, Samboja Barat: 15 orang, Samboja: 59 orang, Muara Jawa: 23 orang, Loa Janan: 14 orang dan Loa Kulu: 3 orang.
Dari total peserta, 151 di antaranya adalah pria dan sembilan lainnya wanita. Pelatihan ini membekali mereka dengan berbagai keterampilan dasar yang diperlukan dalam menjalankan tugas sebagai tenaga pengaman.
“Para Satpam ini memiliki kewenangan terbatas dalam mengemban fungsi kepolisian non-yustisial. Meskipun perannya sangat penting, mereka tetap harus bekerja dalam batas-batas yang telah diatur,” tambah Alimuddin.
Alimuddin menekankan bahwa peran Satpam Gada Pratama asal wilayah deliniasi IKN sangat strategis dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. IKN sendiri merupakan simbol kemajuan dan perubahan, dan keberadaan Satpam ini menjadi bentuk kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan dan ketertiban di wilayah tersebut.
“Partisipasi mereka dalam menjaga ketertiban di IKN adalah kontribusi yang sangat berharga dalam mendukung terciptanya lingkungan yang kondusif bagi pembangunan IKN,” pungkasnya