JURNALSECURITY | Bandung – Petugas satuan pengamanan ini bernama lengkap Adi Supriyadi (32). Adi – sapaan akrabnya – saat ini bekerja di salah satu badan usaha jasa pengamanan PT Para Bandung Propertindo, salah satu anak perusahaan CT Corp, yang ditugaskan di Hotel Ibis Trans Studio Bandung.
Pria kelahiran Buntok, Kalimantan Selatan, pun menuturkan awal mula dirinya memasuki dunia Satpam. Dijelaskannya, kali pertama dia terjun ke profesi Satpam yakni pada 7 September 2014, di mana dia ditugaskan di Trans Studio Bandung.
“Awalnya saya berfikir Satpam adalah pekerjaan yang mudah dengan hanya berdiri dan duduk saja. Namun setelah dijalani ternyata kerasa sekarang penuh dengan tanggung jawab,” ujar Adi, yang juga pernah bekerja di PT Kimia Farma (Persero) Bandung.
Sementara selama bekerja menjadi Satpam, ada pengalaman yang paling mengesankan saat dia bertugas. Salah satunya adalah memecahkan kasus pencurian jam tangan mewah milik tamu oleh salah satu karyawati di toilet.
“Di sini saya memprosesnya hampir sekitar 4 jam untuk mengintrogasi bersama tim,” teran Adi.
Melalui pengalamannya itulah kini pria yang memiliki tinggi 170 cm ini menyadari, bahwa Satpam adalah profesi yang mulia. Karena, kata Adi, selain menghasilkan uang untuk keluarga, Satpam pun merupakan fungsi pengemban kepolisian terbatas.
“Dengan menjadi Satpam saya dapat menghidupi dan menafkahi keluarga. Saya bisa lebih sabar, disiplin dan bermental baja,” kata Adi.
Bagi Adi bekerja adalah hal yang menjenuhkan. Karena keseharian selalu bertemu dengan rutinitas dan aktivitas yang sama. Namun Adi dapat mensiasati kejenuhan tersebut, di mana waktu luangnya disempatkan untuk mengedit dan mengupload video di Instagram dan Youtube. Alhasil karena karyanya yang luar biasa dia akhirnya memiliki follower di akun ig @satpam_tv dengan pengikut 28.3k, sementara di Youtube 1.54K.
Selain itu Adi juga pernah mendapatkan beasiswa pendidikan Gada Madya dari Direktur PT Caraka Sakti Utama Al Amin, seseorang yang sangat mendukung terhadap kemajuan Satpam di Indonesia. Dan salah satu bentuk dukungannya adalah memberikan beasiswa bagi satpam yang belum ikut pelatihan Gada Pratama atau Gada Madya
”Karena bagi beliau saya pribadi adalah satpam yang memiliki keinginan untuk maju dan tidak hanya mengandalkan gaji Satpam saja,” jelasnya.
Adi pun berharap, semoga ke depan semakin banyak satpam yang legal sehingga tercipta kesejahteraan satpam. Selain itu dia pun berpesan agar Satpam tidak hanya menuntut gaji saja, tapi lupa akan kewajibannya sebagai Satpam yang sesungguhnya.
“Jadi, jangan hanya menuntut hakmu, tapi lalai akan kewajibanmu,” pesannya.[lian/her]