JURNALSECURITY| Prabumulih–Aset negara berupa fasilitas sumur gas Tundan TDN-01 milik PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field yang terletak di Kelurahan Karang Jaya Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih dirusak orang tak dikenal, Minggu (12/4).
Dalam akasinya orang tak dikenal (OTD) tersebut merusak regulator shutdown valve sumur TDN-01. Akibat aksi pengrusakan itu, Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih mengalami kerugian sekitar Rp230.613.333, lantaran melakukan shutdown (mematikan) alias menghentikan operasional selama 5 jam untuk melakukan perbaikan.
Informasi dihimpun, aksi pengrusakan tersebut pertama kali diketahui oleh seorang petugas operator dipusat kontrol yang melihat tekanan gas yang turun drastis. Sadar hal itu dapat beresiko, petugas operator tersebut langsung menghubungi bagian lapangan untuk melakukan pengecekan.
Selanjutnya, petugas tersebut langsung melakukan pengecekan di sumur gas Tundan TDN-01 bersama Apri Irwansyah petugas sekuiriti. Di lokasi dimaksud, petugas mendapati regulator shutdown valve sudah dalam keadaan rusak. Petugas keamanan itu langsung melaporkan kejadian itu ke SPK Polsek Prabumulih Timur.
Prabumulih Field Manager PT Pertamina EP Ndirga Andri Sisworo melalui Legal & Relation Assistant Manager Tuti Dwi Padmayanti ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa pengrusakan regulator shutdown valve sumur TDN-01 tersebut.
“Pengrusakan yang terjadi ini merupakan yang kedua kalinya dalam satu pekan terakhir dilokasi yang sama,” ujar Tuti Dwi Padmayanti dilansir palpos.id, Senin (13/4).
Dikatakannya, akibat aksi pengrusakan tersebut pihaknya terpaksa menghentikan operasional selama 5 jam untuk melakukan perbaikan.
“Operasional harus stop selama perbaikan, karena terlalu berisiko apabila masih beroperasi,” ungkapnya sembari mengatakan karena penghentian operasional itu pihaknya mengalami kerugian sekitar Rp230 jutaan.
Selain membuat kerugian material, aksi pengrusakan itu juga menghambat target Pertamina dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.
“Tentunya ini dapat mengganggu kinerja kami dalam mencapai target memenuhi kebutuhan energi,” ucapnya seraya mengatakan pihaknya berharap, agar aparat kepolisian segera mengungkap kasus tersebut. “Kami berharap pelakunya dapat segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Lebih lanjut Tuti mengimbau, kepada seluruh masyarakat agar dapat mendukung dan turut menjaga keamanan operasional Pertamina.
“Tanpa dukungan masyarakat dan pemerintahan setempat, akan sulit bagi kami untuk memenuhi kebutuhan energi nasional,” pungkasnya.
Sementara, Kapolres Prabumulih, AKBP I Wayan Sudarmaya SIK melalui Kapolsek Prabumulih Timur, AKP Alhadi Ajansyah melalui Kanit Reskrim, Ipda Fredy ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima laporan tersebut.
“Kami sudah mendatangi dan melakukan olah TKP, saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kasus ini dapat segera terungkap,” pungkasnya. [fr]
SUmber: palpos.id