JURNALSECURITY| Jakarta–Sebagai satpam yang profesional, kemampuannya harus terus diasah. Selain dapat mengantisipasi serangan dari dalam negeri tapi harus mampu mengantisipasi serangan di luar negeri, baik secara fisik atau secara siber.
“Satpam yang berpola pikir tradisional saat ini perlu ditingatkan dengan pelatihan-pelatihan dan kemampuan praktikal sehingga mendukung tugas satpam. Oleh karena itu sudah menjadi tugas bersama untuk membawa nama satpam tidak hanya lebih profesional namun juga diakui masyarakat dalam dan luar negeri,” ungkap Kapolri Tito Karnavian dalam amanahnya di acara HUT Satpam ke-37 di JIExpo, Jakarta.
Memang hal ini tidak mudah, dimana masih ada ego sektoral yang menjadi kendala saat ini. Masing-masing kelompok masih mementingkan kepentingan golongan tidak mementingkan kepentingan satpam di atas segalanya. Padahal, dunia satpam saat ini berpacu dengan waktu jika tidak melakukan sesuatu untuk meningkatkan kemampuan, satpam dimasa mendatang akan menjadi penonton dinegeri sendiri. Ini akan menjadi sejarah yang ironis.
Melihat antusias yang besar dari acara ini, membuat panitia bersemangat untuk membawa nama satpam ke ajang internasional. Harapan kami menjadikan satpam sebagai instutisi bergengsi sehingga menjadi jenjang karir yang diminati generasi saat ini.
Oleh karena itu mari kita sisingkan lengan baju bersatu padu agar satpam menjadi lebih baik dimana pola pikir tradisional harus dihilangkan agar industry pengamanan tidak tergilas oleh pasar bebas. [FR]