JURNALSECURITY| Batam – Dalam rangka meningkatkan profesionalitas satuan pengamanan (Satpam). Asosiasi Profesi Satpam Indonesia (APSI) akan menggelar seminar security nasional, di Hotel Golden View Batam, pada 31 Oktober 2019.
Menurut Sekretaris DPD APSI Kepri Syaparudin, seminar tersebut akan diikuti oleh 100 orang peserta seminar dari berbagai daerah seperti, Aceh, Sumut, Jateng, Jambi, Kaltim, Kepri, Bali, Banten dan beberapa daerah lainnya.
Syaparudin mengatakan, acara seminar yang akan digelar di kota Batam itu akan mengangkat beberapa tema dengan narasumber yang terpercaya dan handal dalam bidang sekuriti. “Nanti ada empat narasumber yang akan mengisi seminar tersebut,” kata dia.
Ia juga menjelaskan, APSI juga menyediakan fasilitas pendidikan latihan tingkat Gada Pratama, Gada Madya dan Gada Utama. Sehingga satpam yang telah menjalankan pendidikan akan mendapatkan sertifikasi secara resmi dari Mabes Polri.
“APSI dan BUJP yang mempunyai ijin pelatihan menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan satpam. Untuk APSI sendiri, salah satu asosiasi profesi satpam yang di akui dan terdaftar di Mabes Polri,” ujarnya kepada awak media ini, Minggu (27/10).
Keempat narasumber yang akan mengisi adalah Irjen Pol (P). dr. Hadiman,MBA. Selaku pakar sekuriti nasional dan dewan penasehat APSI. Membawa tema “Peran manajer sekuriti, manejer satpam & perusahaan jasa pengamanan dalam upaya mencegah kerugian dan menjaga keberlangsungan usaha perusahaan”.
Sedangkan, Brigjen Pol Drs. Ricky F Wakanno akan menjadi narasumber berikutnya, dengan Tema “Peran polri dalam mengembangkan industrial sekurity Indonesia, mewujudkan satpam profesional dan menjaga keberlangsungan usaha perusahaan”.
Kemudian, H. A Aziz Said,SE, Ketua Umum APSI membawa tema “Peran manejer sekuriti dan manejer satpam dalam mencegah kerugian dan menjaga keberlangsungan usaha perusahaan”.
Seminar yang akan berjalan hingga sore hari, ditutup oleh Narasumber, Drs.Ardu Rudianto,MBA selaku Presiden Direktur PT. Panglima Siaga Bangsa dengan tema ”Upaya dan tanggungjawab perusahaan jasa pengamanan (BUJP) dan pengguna jasa pengamanan dalam menekan kerugian perusahaan yang disebabkan kriminalitas dan bencana alam”.
“Ini sebagai bentuk komitmen APSI untuk meningkatkan profesionalitas satpam,” ujarnya.
Syaparudin juga menyebut, bahwa jumlah satpam di Indonesia saat ini, diperkirakan 2 juta personil. Karena sampai saat ini belum ada data valid mengenai jumlah satpam di Indonesia. “Bahkan pendiri satpam Indonesia Bp.Prof Dr.Awaludin Djamin MPH, yang juga mantan kapolri pernah berseloroh, bahwa jumlah satpam di Indonesia hanya Tuhan yang tau. Untuk Batam sendiri ada sekitar 8000 satpam,” katanya.
Disamping itu, Ia juga menjelaskan yang tergabung dalam APSI hanya khusus satpam industri dan harus di pahami antara satpam Industry dengan satpam tradisional. Dimana keduanya terkadang tidak dipahami oleh sebagian masyarakat, khususnya di kota Batam.
“Kalau di APSI tergabung itu satpam industri yang mengacu kepada ketentuan standar penerimaan satpam dari Polri, sedangkan satpam tradisional tidak mematuhi kualifikasi perekrutan. Satpam industri, dapat menjadi karyawan tetap perusahaan (in-house) dan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) pada (outsourching), sedangkan satpam tradisional Tidak memiliki status ketenagakerjaan,” tambahnya.
satpam industri mematuhi ketentuan upah ump/umk, Mendaftarkan sebagai peserta BPJS (Kesehatan & Ketenagakerjaan) dan Peraturan ketenagakerjaan lainnya. Diwajibkan mengikuti pelatihan Gada Pratama, Madya, Utama. Pada saat tugas wajib membawa KTA (Kartu Tanda Anggota) Satpam.
Untuk itu, Kata tambahnya, dengan adanya seminar yang digelar oleh APSI, dia mengajak kepada seluruh satpam industry untuk ikut menjadi peserta dalam seminar tersebut. [fr]