JURNALSECURITY| Jakarta, Jumlah personel pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 ditambah. Dari sebelumnya 27 ribu menjadi 30 ribu.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya akan melibatkan personel dari seluruh Polda se-Indonesia pada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada Minggu (20/10). Terutama Polda di sekitarnya. Antara lain, Polda Jawa Barat, Polda Banten, dan Jawa Tengah.
Dedi menegaskan, seluruh jajaran Polda ini akan disiagakan penuh menjelang pelantikan Presiden. Sementara itu, untuk pengamanan langsung di lapangan atau lokasi kegiatan akan disiapkan, sebanyak 30 ribu personel gabungan.
“Jadi, seluruh jajaran Polda dilibatkan guna melakukan pengamanan masing-masing di tiap wilayahnya masing-masing. Sedangkan, untuk pengamanan langsung juga ditambah dari 27 ribu, menjadi 30 personel. Terdiri dari TNI-Polri, pemda setempat dan pihak terkait lainnya,” jelas Dedi di Mabes Polri, Selasa (15/10).
Berdasarkan keterangan yang disampaikan Kabaharkam Polri Komjen Pol Condro Kirono, Dedi menyebut, pengamanan saat pelantikan Presiden nanti pun akan dipimpin oleh TNI, sedangkan kepolisian siap membantu. Kemudian, lanjut Dedi, dari total 30 ribu personel itu akan dibagi menjadi tiga ring.
“Kita akan gunakan pola pengamanan tiga ring, dan setiap ring itu akan disiapkan personel. Pertama, di ring satu atau tempat kegiatan sebanyak 2.000 personel, kemudian ring 2 sekitar gedung DPR/MPR sebanyak 5.000 personel,” ungkap Dedi.
Sementara itu, lanjut Dedi, sisa personel lainnya nanti akan disiagakan pengamanan di sepanjang perjalanan, termasuk pada jalur-jalur tamu kenegaraan, karena kemungkinan akan ada warga yang melihat perjalanan setelah pelantikan presiden dari jalan Sudirman ke Istana Negara.
“Nanti kita siagakan personel lainnya untuk pagar betis di sepanjang rute perjalanan dari kediaman keduanya menuju lokasi acara, maupun arah sebaliknya. Artinya, pengamanan ini akan disiagakan hingga kegiatan selesai,” terangnya.
Terkait langkah antisipasi terhadap segala kemungkinan ancaman dan gangguan dari pihak tertentu, Polri terus melakukan upaya mitigasi secara maksimal untuk dapat mendeteksi dini berbagai ancaman dan gangguan tersebut, khususnya kelompok teroris radikal.
“Upaya mitigasi secara maksimal terus kita oleh jajaran, khususnya di bidang intelijen untuk deteksi dini ancaman dan gangguan yang mungkin akan dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu,” ucap Jendral bintang satu tersebut.
“Dan khusus untuk kelompok teroris, perlu kami sampaikan Densus 88 kini masih terus bekerja di lapangan untuk pengembangan dan pendalaman terhadap para tersangka yang berhasil ditangkap. Sementara, untuk upaya preventif strike terhadap para tersangkanya, sampai hari ini total sudah 26 orang. Dan kita tidak berhenti di sini, tapi terus dilakukan memastikan situasi aman,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan pasukannya siap mengamankan pelantikan presiden dan wakil presiden. Dia mengatakan siap mengerahkan seluruh kekuatan.
“Dalam pengamanan TNI sebagai bagian keamanan, kami siapkan seluruh kekuatan. Tidak saja dari satuan tempur di seluruh Indonesia, tapi satuan teritorial dan badan pelaksana kita standby fokus di event besar (pelantikan presiden),” kata di Mabesad.
Menurutnya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai pengguna bisa meminta berapa pun besaran pasukan yang akan dikerahkan dalam pengamanan pelantikan event kenegaraab tersebut di Gedung MPR/DPR.
“Pengguna Pak Panglima, berapapun yang diminta kita siap, tapi karena kita sudah minta semua satuan fokus kepada operasi pengamanan dalam menghadapi event minggu ini dan depan,” katanya.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebelumnya menegaskan pihaknya akan bersikap tegas kepada siapapun yang bertindak anarkistis dan menggunakan cara-cara inkonstitusional.
“Siapapun yang melakukan tindakan anarkis, inkonstitusional, dan tidak baik, termasuk berupaya menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden hasil Pemilu akan berhadapan dengan TNI,” tegas Panglima TNI.
Ketua DPR, Puan Maharani mengatakan TNI dan Polri sudah menyiapkan 30 ribu personel gabungan untuk mengamankan prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
“Personel yang disiagakan dari TNI-Polri kurang lebih 30 ribu personel. Itu akan mengisi ring 1 dan ring 2 yang sudah diatur sehingga pelaksanaannya berjalan dengan baik,” ujarnya.
Puan mengatakan prosesi pelantikan 20 Oktober 2019 akan dimulai pukul 14.30 WIB. Ia meminta agar seluruh anggota DPR dan tamu undangan hadir tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
“Tentu saja, sebelumnya semua tamu, hadirin, undangan yang akan masuk sudah ada di sini (Kompleks Parlemen RI),” tegas Puan. [fr]
Sumber: fin.co.id