JURNALSECURITY | Batam — Menjelang Lebaran, Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) PT Putra Tidar Perkasa (PTP) menggelar apel pelaksanaan kegiatan Operasi Ketupat Tidar, Senin (10/5).
Adapun Operasi Ketupat yang digelar BUJP PT PTP ini dimulai sejak tanggal 10 hingga 17 Mei mendatang atau pasca Lebaran.
Direktur Utama PT Putra Tidar Perkasa Dwifung WS, mengatakan kegiatan yang digelarnya merupakan salah satu tugas satpam sebagai pengemban fungsi kepolisian terbatas di lingkungan kerja.
“Kita selaku perusahaan jasa pengamanan yang bertugas membantu mengamankan wilayah terbatas perusahaan, harus juga segaris dengan program Polri, walaupun wilayah kerja kami di internal perusahaan yang kami jaga saja,” ujarnya, Senin (10/5).
Lebih lanjut Dwifung menjelaskan, menjelang Lebaran dipastikan banyak karyawan yang libur, cuti, bahkan ada sebagian perusahaan memilih shut down (berhenti beroperasi sementara). Karenanya, hal ini membutuhkan pengamanan ekstra dari pihak satpam di lingkungan perusahaan.
“Waspada perlu ditingkatkan. Apalagi situasi di tengah pandemi saat ini, ekonomi kurang begitu baik, otomatis tingkat kejahatan tinggi. Inilah yang harus kami waspadai,” ujarnya,
Dwifung pun berharap, hadirnya personel satpam PTP dalam mengamankan pada 70 lebih perusahaan di Kota Batam tidak ternoda oleh aksi kejahatan yang memanfaatkan pemberhentian sementara aktivitas perusahaan.
“Itu yang harus ekstra kami waspadai dengan mengerahkan satpam dan bekerja ekstra,” tegasnya.
Selain itu, lanjutnya, semua pusat perbelanjaan di Batam seperti mal, saat ini dibanjiri masyarakat yang ingin berbelanja untuk kebutuhan Lebaran. Hal ini, kata Dwifung, perlu dilakukan ekstra ketat pengawasan dan penjagaan oleh satpam.
“Untuk mengantisipasi dan membantu kalau di satu perusahaan atau mal terjadi situasi yang harus segera diatasi masalah keamanan dan penertiban,” jelasnya.
Lebih lanjut Dwifung mengatakan, pihaknya juga akan mengerahkan tenaga tambahan yakni berupa tim patroli atau URC.” Di mana tugasnya nanti apabila ada kondisi luar biasa, tim patroli URC ini akan turun memback up,” ujarnya.
Dwifung juga mengingatkan kepada seluruh tenan-tenan mal atau perusahaan, untuk tidak meletakan barang di tempat yang aman dan tidak berpotensi memicu bahaya.
“Begitu juga dengan barang berharga perusahaan yang bisa memicu terjadinya kejahatan, sebaiknya disimpan di tempat yang aman,” imbaunya.[lian]