JURNALSECURITY.com| Timika–Kantor DPRD Mimika, menjadi sasaran kekesalan 14 Satuan pengamanan (satpam) setempat. Mereka mengamuk akibat pembayaran gaji yang tidak sesuai, serta menunggak pembayaran. Sasaran kekesalan mereka dengan merusak kantor.
Seperti dilansir Salam Papua, Senin (5/12), akibat aksi ini, kaca kantor bagian keuangan sekretariat dewan pecah.
Perwakilan Satpam, Samuel Andeina mengatakan, pihaknya meminta kejelasan pembayaran hak-hak satpam usai mengikuti serangkaian kegiatan pembinaan yang dinilai tidak sesuai ketentuan, padahal anggaran untuk kegiatan tersebut besar.
“Kemarin kami mengikuti pendidikan selama seminggu. Tapi kami terima uang kegiatan hanya 1.8 juta, padahal uang kegiatan itu besar,” kata Samuel.
Ketua Fraksi Bulan Bintang, Gerson Harold Imbir mengatakan, sejumlah satpam mendatangi kantor sekretariat dewan berupaya untuk menemui para pegawai.
Namun para pegawai tidak berada di tempat sehingga mereka mengamuk dan melakukan pemecahan beberapa kaca kantor keuangan Sekwan.
“Mereka datang menuntut pembayaran gaji, tapi tidak ada pegawai, selain gaji mereka juga mengeluhkan ada potongan-potongan yang tidak wajar, pembayaran juga nunggak,” kata Gerson.
Gerson mengaku telah mendengar keluhan mereka, dirinya pun berjanji akan menyampaikan kepada pihak Sekwan, dan berharap para Satpam DPRD diupah dengan upah yang layak dan disesuaikan dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK).
“Saya minta para satpam di DPRD Mimika diupah dengan upah layak, minimal sesuai UMK,” tambah Gerson.
Dia menduga, aksi yang dilakukan para satpam ini puncak kemarahan mereka, pasalnya beberapa kali sudah disampaikan terkait hak-hak yang melekat kepada mereka, namun tidak ada realisasi.
Padahal anggota dewan sering terima aspirasi dari masyarakat lain yang menuntut hak mereka, namun di dalam Sekretariat Dewan sendiri ternyata juga ada masalah. “Kami biasa bicara hak orang lain, padahal di dalam sekretariat ada masalah tidak menghargai hak-hak security, tidak sesuai UMK,” terangnya. [FR]