JURNALSECURITY| Bandung–Panitia penyelenggara pertandingan Persib Bandung akan memperkatat keamanan saat laga menghadapi Kalteng Putra, pada pekan ke-9 Liga 1 2019, di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (15/7/2019). Hal ini untuk mengantisipasi masuknya barang-barang yang dilarang ke dalam stadion seperti flare, smoke bomb, senjata tajam, minuman keras, dan lainnya.
“Untuk masalah flare kita sudah berkoordinasi dengan keamanan dengan ‘body’ cek saat penonton masuk ke dalam stdaion. Bahkan kita sudah melakukan segala upaya sesuai dengan protap dari kepolisian dan keamanan internal juga,” tutur General Coordinator Panpel Persib, Budhi Bram Rachman, di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Senin (15/7/2019).
Ia mengakui, meski telah memeriksa sesuai dengan prosedur, pihak panpel masih kecolongan dengan masuknya flare di beberapa pertandingan terakhir. Tidak hanya itu, Persib juga kembali mendapat sanksi denda kedua dari komite disiplin PSSI sebesar Rp 75 juta, karena oknum bobotoh melakukan pelemparan botol ke lapangan (pengulangan) saat Persib menjamu Bhayangkara FC.
Sebelumnya skuat Maung Bandung menerima sanksi pertamanya di Liga 1 2019, setelah Komite Disiplin PSSI memberikan sanksi denda sebesar Rp70 juta atas tingkah laku buruk suporternya pada saat pertandingan menjamu PS Tira-Persikabo, pada laga tunda pekan kedua di Stadion Si Jalak Harupat.
Bram menyatakan sangat prihatin dengan kembali didendanya Persib oleh Kodis PSSI, karena ulah oknum bobotoh. Kedepannya dia mengimbau agar hal ini tidak terulang kembali, sehingga jalannya pertandingan bisa berlangsung lancar dan tertib.
“Mudah-mudahan ke depan akan semakin tertib. Mungkin nanti ada yang salah dari pengamanan, dan itu harus dievaluasi dan menjadi bahan pertimbangan di pertandingan berikutnya,” katanya dilansir galamedianews.com.
Untuk titik-titik tempat penyalaan flare pun pihak panple telah mengetahuinya, dan di titik tersebut jumlah personel pengamanan akan ditambah untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penyalaan flare dan pelemparan ke dalam stadion.
“Kita sudah ada catatan untuk tempat-tempatnya, mereka juga banyak cara untuk memasukan flare ke stadion, sehingga lolos dari body checking keamanan. Kita juga akan melakukan koordinasi dengan para pedagang asongan di stadion, karena kita tidak ingin mengulang kejadian seperti ini,” tutur Bram. [fr]