Jurnalsecurity.com | Cilegon–Komando Distrik Militer (Kodim) 0623/Cilegon menegaskan komitmennya memperketat pengamanan objek vital nasional di wilayahnya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, pelabuhan, dan kawasan industri strategis. Objek-objek tersebut memiliki peran penting dalam menjaga pasokan listrik dan kelancaran logistik nasional.
Komandan Kodim 0623/Cilegon, Letkol Inf Miftahul Khoir mengungkapkan gangguan di salah satu objek vital tersebut dapat berdampak luas, bahkan hingga wilayah Jawa-Bali.
“Apabila terjadi gangguan di objek vital seperti Suralaya, akan berdampak besar pada kelistrikan Jawa-Bali dan perekonomian nasional,” ujarnya dalam Dialog Pagi di Pro 1 RRI Cilegon, Jumat (8/8/2025).
Menurut Miftahul, pengamanan dilakukan secara berlapis dengan melibatkan personel TNI, kepolisian, serta aparat keamanan internal perusahaan. Pengawasan juga dilakukan selama 24 jam, termasuk patroli rutin di area strategis.
Selain itu, Kodim Cilegon berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak perusahaan untuk memastikan kesiapan pengamanan, baik dalam menghadapi ancaman fisik maupun nonfisik. Ancaman siber, sabotase, hingga potensi gangguan sosial juga menjadi perhatian utama.
Miftahul menambahkan bahwa masyarakat juga memiliki peran penting dalam menjaga keamanan objek vital. Kodim melalui Babinsa aktif memberikan pembinaan kepada warga sekitar kawasan industri agar ikut berpartisipasi dalam upaya deteksi dini.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga stabilitas dan keamanan wilayah,” katanya.
Dengan adanya sinergi antara TNI, aparat penegak hukum, perusahaan, dan masyarakat, diharapkan keamanan objek vital nasional di Cilegon dapat terjaga. Hal ini tidak hanya untuk kepentingan daerah, tetapi juga demi kelancaran aktivitas ekonomi dan ketahanan energi nasional.[]