JURNALSECURITY | Makassar — Serikat Mahasiswa Universitas Hasanudin (SemaUN) mengecam tindakan satuan keamanan alias Satpam Unhas.
Pasalnya, saat mahasiswa melakukan aksi penolakan kehadiran Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di kampus merah tesebut, satpam kampus dinilai telah menghalang-halangi mahasiswa saat berunjuk rasa.
Bahkan, menurut mahasiswa, tindakan satpam tersebut telah menutup kebebasan berekspresi dalam dunia akademik di Kampus Unhas.
“Kami mengecam represifitas aparat keamanan yg mengakibatkan diberangusnya kebebasan akademik dan menyempitnya bahkan tertutupnya ruang-ruang akademik di kampus Unhas,” jelas salah satu Perwakilan Senat Mahasiswa Unhas sebagaimana Jurnal Security kutip dari Tribune Makassar.
Karenanya, mahasiswa menuntut adanya reformasi sektor keamanan di Unhas dengan berpedoman pada prinsip-prinsip HAM dan demokrasi.
Kronologi bermula saat mahasiswa datang dengan membawa selebaran berisi aspirasi menolak kedatangan menteri Luhut Binsar Panjaitan serta sebuah alat pengeras suara
Sesampai di depan pintu, mereka dicegah satpam kampus. Lalu terjadi ketegangan antara satpam dan mahasiswa.
Aksi dorong mendorong pun terjadi, sebab mahasiswa tersebut tetap ingin menyampaikan aspirasi ke Luhut. Usai dihalangi satpam, mahasiswa tersebut akhirnya mundur dari lokasi
Menjelang kepulangan Luhut Binsar Panjaitan, mahasiswa yang tergabung dalam SemaUN ini kembali menggelar aksi.
Tak sempat bertemu Luhut, satpam Unhas kembali hadir dan membubarkan massa. Sekitar 9 massa aksi pun ditangkap dan di Rektorat Unhas.
Berdasarkan informasi, kesembilan mahasiwa tersebut telah dibebaskan.[lian]