JURNALSECURITY| Jakarta–Di Indonesia, perlu dipahami bahwa satuan pengamanan (Satpam) yang bekerja mempunyai tiga sistem model pekerjaan, yaitu satpam in-house atau proprietory, satpam outsourcing atau contract security service dan satpam hibrida.
Mengenai beda dan untung ruginya satpam in-house, outsourcing dan hibrida telah banyak dibahas dalam buku-buku mengenai industrial security dan security management.
Di Indonesia, usaha jasa satpam outsourcing atau contract security service ditangani oleh termasuk Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP), dimana setiap BUJP menjadi anggota yang tergabung dalam ABUJAPI, agar ABUJAPI dapat membantu Polri dalam pengawasan operasionalnya.
Satpam Outsourcing
- Biaya Satpam outsourcing lebih murah bagi perusahaan/lembaga dibandingkan dengan in-house karena perusahaan harus melaksanakan dan membiayai recruitment, pelatihan, pakaian seragam, gaji, perawatan kesehatan, pensiun dan lain-lain.
- Administrasi kepegawaian in-house dari recruitment, seleksi, pelatihan, gaji, karier, jaminan sosial lebih merepotkan ruwet dibandingkan dengan dari outsourcing.
- Sebagai karyawan perusahaan, Satpam in-house akan terlibat dengan serikat pekerja/buruh seperti karyawan lain dari perusahaan.
- Satpam outsourcing lebih netral dari karyawan perusahaan sendiri, khususnya dalam menegakkan peraturan perusahaan pada karyawan perusahaan.
- Satpam outsourcing dan BUJP yang baik diharapkan memenuhi semua persyaratan, fisik dan keterampilan, karena diawasi oleh kepolisian mengenai persyarataan dan pelatihannya.
- Tidak memerlukan organisasi sekuriti tersendiri di perusahaan.
Satpam in-house atau Proprietary
- Perusahaan lebih mengetahui keadaan perusahaan dan kebutuhan tenaga pengamanan yang diperlukan, sehingga persyaratan dan pelatihannya dapat diarahkan pada kebutuhan perusahaan.
- Sebagai karyawan perusahaan sendiri, pengawasan Satpam juga dilakukan secara langsung oleh pimpinan perusahaan.
- Loyalitas Satpam in-house kepada perusahaan lebih baik daripada Satpam outsourcing yang dianggap lebih loyal kepada BUJP.
- Satpam in-house merasa bergengsi lebih tinggi karena perusahaan menyeleksi dan melatihnya sesuai dengan keadaan dan kebutuhan perusahaan .
- Status karyawan Satpam in-house sebagai karyawan tetap perusahaan akan membuat kenyamanan bekerja dibandingkan status satpam BUJP yang kebanyakan sebagai tenaga kontrak.
Sistem Hibrida
Di samping tenaga sekuriti in-house dan outsourcing, ada pula sistem hibrida (hybrid system) yaitu gabungan in-house (proprietary) dan outsourcing (contract security services). Dalam sistem hibrida harus ada saling pengertian karena BUJP (usaha outsourcing) tidak sepenuhnya melaksanakan security. Ada penghubung dari perusahaan yang memonitor pekerjaan satpam outsourcing, seperti seorang manajer sekuriti dari perusahaan atau pejabat lain. Dengan kerja sama demikian, dapat diadakan penilaian berkala bersama dan bila perlu diadakan perbaikan.
Ketiga cara tersebut di atas, in-house, outsourcing, atau gabungan (hibrida) mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mencegah kejahatan dan kerugian. Di Amerika Serikat, hybrid system mulai banyak dipakai. [fr]
Sumber: Buku ‘Manajemen Sekuriti di Indonesia’ Karya Prof Dr Awaloedin Djamin MPa