JURNALSECURITY | Surabaya-Mantan pramugari kereta api ini sudah tiga kali mencoba ikut tes ujian masuk polisi wanita (Polwan), namun selama tiga kali itu, pemilik nama Dyah Ayu Laras Larita belum membuahkan hasil yang menggembirakan.
Laras, demikian panggilan akrab satuan pengamanan (Satpam) wanita atau Secwan ini. Setelah tiga kali gagal masuk Polwan, ia akhirnya memantabkan diri menjadi Secwan di salah satu badan usaha jasa pengamanan PT. Astra Krida Rumentang di Surabaya.
Laras memantapkan diri sebagai Secwan sejak Juni 2018. Sebelumnya, ia sudah banyak pengalaman bekerja di beberapa perusahaan. Seperti menjadi pramugari kereta api, pelayan restoran, kasir restoran, dan admin.
Bagi Laras, profesi satpam harus mampu memberikan layanan maksimal terhadap keamanan area lingkungan kerjanya. “Ini profesi yang mulia karena satpam adalah garda terdepan memberikan pelayanan keamanan,” ungpanya kepada Jurnal Security, Senin (15/6/2020).
Untuk memberikan layanan maksimal, perempuan kelahiran Jakarta, 08 Juni 1998 ini terus mengembangkan kreatifitas di lingkungan kerjanya. Selain itu juga harus berpikiri positif dan selalu bersyukur atas nikmat yang ada selama ini.
Selain menjaga keamanan, ia merasa senang karena bisa bertemu dengan orang-orang yang berperan penting dalam lingkungan kerjanya, seperti para manajemen di perusahaan tersebut. “Saya harus menjalankan dengan sepenuh hati dan seramah mungkin,” tutur pemilik tinggi badan 164 cm ini.
Bagi Laras, seorang satpam harus benar-benar memahami bahwa profesi ini harus mengutamakan kepentingan orang lain sebelum diri sendiri. “Jadilah orang baik apapun yang terjadi. Seburuk apapun orang lain menilai kita, tetaplah menjadi baik,” tutupnya. [fr/her]