JURNALSECURITY | Herat — Satu petugas keamanan tewas dalam serangan di sebuah kompleks milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di provinsi Herat, Afghanistan, Jumat, 30 Juli.
Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) mengatakan bahwa serangan dilakukan oleh “Elemen-Elemen Anti-Pemerintah” di pintu masuk kompleks.
Dilansir dari laman Al Jazeera, kelompok militan Taliban dikabarkan berada di balik serangan tersebut, yang melibatkan penggunaan peluncur granat dan senjata api.
“Kami sedang berusaha mengetahui gambaran keseluruhan dari serangan ini. Untuk itu, kami tengah menghubungi pihak-pihak terkait,” ucap keterangan resmi UNAMA, Sabtu, 31 Juli 2021.
Serangan dilaporkan berlangsung dekat lokasi baku tembak antara pasukan Afghanistan dan Taliban. Peristiwa tersebut menewaskan satu polisi Afghanistan dan melukai dua lainnya.
Tidak ada personel PBB yang tewas maupun terluka dalam serangan dan baku tembak pada Jumat kemarin.
“Serangan terhadap PBB ini begitu tercela, dan kami sangat mengutuknya,” tutur Deborah Lyons, Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons.
“Ucapan duka kami sampaikan kepada keluarga korban tewas, dan kami berharap para korban luka dapat segera sembuh,” sambungnya.
Seorang juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa kompleks PBB di Herat “tidak berada di bawah ancaman apapun.” Ia menyebut petugas keamanan yang tewas dalam dugaan serangan di kompleks itu kemungkinan adalah korban salah tembak.
“Mungkin saja petugas keamanan itu terkena tembakan karena lokasi pertempuran (pasukan Afghanistan dan Taliban) berlangsung sangat dekat,” lanjutnya via Twitter.
Di tengah penarikan pasukan Amerika Serikat dan North Atlantic Treaty Organization (NATO), Taliban terus meningkatkan serangannya di seantero Afghanistan dan telah menguasai sekitar separuh dari total 421 distrik di negara tersebut.[lian]