JURNALSECURITY| Jakarta–Panitia penyelenggaraan Asian Games 2018 akan memperketat pengamanan menjelang perhelatan olahraga terbesar di Asia, salah satunya dengan menambah CCTV dan kerjasama dengan aparat keamanan untuk mencegah gangguan keamanan.
Pengetatan keamanan ditujukan untuk menjaga ketenangan dari atlet yang akan bertanding di Asian Games 2018. Erick bilang dalam setiap bis akan terdapat satu personel dari aparat keamanan.
Munculnya aksi terorisme juga membuat keamanan semakin diperketat. Pemantauan melalui kamera CCTV pun dilakukan baik di dalam venue maupun di sekitar Jakarta dan Palembang sebagai kota penyelenggara.
“Kami sudah mengkoordinasikan CCTV di Jakarta dan Palembang,” terang Erick.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan meningkatkan penanggulangan terorisme. Menanggapi kebutuhan Asian Games, Sandi bilang akan menambah jumlah CCTV di Jakarta.
“Penanggulangan terorisme dengan penambahan CCTV dalam venue akan dilakukan juga di DKI Jakarta yang saat ini jumlahnya mencapai 3.000,” jelas Sandi.
Sandi juga meminta pelaporan tindakan mencurigakan dari masyarakat. Pelaporan dapat dilakukan masyarakat melalui RT ataupun menggunakan laporan jurnalisme warga.
Biaya untuk pengamanan dinilai sudah masuk dalam anggaran Asian Games. Keamanan yang dirancang akan sesuai standar internasional.
“Anggaran keamanan sudah ada, standar keamanan semakin diperketat dan akan sesuai standar internasional,” ungkap Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Kejadian terorisme tidak akan mengganggu investasi pada Asian Games 2018. Hal itu disebabkan investasi pada Asian Games 2018 lebih banyak pada sektor infrastuktur.