JURNALSECURITY | Sidoarjo–Maksud hati bisa diterima sebagai Bintara Polri setelah melalui tes, ternyata Tuhan berkehendak lain. Aprilia Yustini harus mengikhlaskan takdir Tuhan untuk tidak menjadi anggota Polri. Kini, April lebih menikmati bekerja sebagai satpam perempuan (Secwan).
Hampir satu tahun, April menjadi Secwan. Tepatnya pada 5 Agustus 2019 lalu ia mendaftar melalui badan usaha jasa pengamanan PT. Mitra Tata Kerja (MTK) di Sidoarjo Jawa Timur. “Awalnya daftar Bintara Polri tapi gagal, akhirnya saya menginginkan satpam yang juga sebagai mitra Kepolisian,” ungkapnya kepada Jurnal Security, Rabu (24/6/2020).
Sebelum menekuni profesi satpam, April pernah bekerja sebagai pelayan toko baju dan buruh pabrik. Bagi April, awal-awal menjadi secwan merasa asing dan malu karena baru kali ini bekerja bersama laki-laki. “Kebanyakan rekan satpam saya laki-laki tapi lama kelamaan enak juga dan asyik,” ujarnya.
Perempuan kelahiran Pasuruan, 22 April 2000 ini bertugas di salah satu perusahaan yang memproduksi produk rokok luar negeri harus ekstra ketat dan mengedepankan disiplin tinggi. Beruntung, ia memiliki ilmu beladiri tepatnya sebagai pelatih Pencak Silat Perisai Diri.
Bagi April, profesi satpam sangat mulia karena satpam menjaga dan mengamankan aset perusahaan yang tanggungjawabnya sangat besar. “Di perusahaan tempat saya kerja peraturan untuk penjagaannya dan tugasnya kemungkinan berbeda dengan perusahaan lain, maklum memproduksi produk luar negeri jadi sangat ketat,” ungkapnya.
Di awal menjadi secwan, April mempunyai pengalaman yang tidak bisa ia lupakan karena teledor dalam bertugas, alias telat datang yang menyebabkan pintu gerbang manager HRD tidak terbuka. Akhirnya ia pun disidang diberi peringatan pertama.
“Pengalaman berkesan saya bekerja di perusahaan ini adalah baru kerja dapat empat hari saya mendapat kan surat peringatan 1, dikarenakan saya telat untuk membuka pintu gerbang manager HRD perusahaan, saya langsung dipanggil di meja bundar dan langsung mendapatkan surat peringatan,” kenang perempuan yang sudah pendidikan Gada Pratama di PT. Birawidha Garda Sentosa.
April memiliki kesibukan di luar selain menjadi satpam, yaitu menjadi pelatih Pencak Silat Perisai Diri di salah satu kecamatan, menjadi kakak senior di SMKN 1 Pasuruan tempatnya sekolah dulu dan memiliki usaha kecil berupa makanan yang dijual secara online.
“Satu-satunya keamanan nyata yang akan dimiliki seseorang di dunia ini adalah simpanan pengetahuan, pengalaman dan keahlian,” demikian mutiara kata dari April. [fr/her]