JURNAL SECURITY | | Jakarta–PT Bank Mandiri membentuk tim khusus yang disebut ‘satpam digital’, tujuannya melindungi infrastruktur digital perusahaan dari serangan siber. Tim ini terdiri dari 200 anggota yang fokus pada penjagaan keamanan data nasabah.
Hal ini diungkapkan oleh Harry Sofri Putranda, Wakil Presiden Digital Retail Banking PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), pada Kamis (19/9/2024). Ia menjelaskan bahwa setiap hari, terdapat sekitar satu juta upaya serangan siber yang ditujukan kepada infrastruktur digital perusahaan.
“Jari, tugas mereka (satpam digital) day to day memonitor dan mengantisipasi cyber attack. Ibarat sebuah rumah, kami menyiapkan lapisan keamanan dari satpam, anjing penjaga, pagar, CCTV, alarm, hingga sniper juga ada serangan yang masuk,” katanya dilansir rri.co.id.
“Biaya 15 persen kita alokasikan untuk memastikan keamanan siber. Tepatnya, melalui investasi di bidang TI,” jelasnya.
Selain itu, Harry menjelaskan, proses digitalisasi telah mempermudah nasabah untuk mengakses layanan perbankan dari mana dan kapan saja. Misalnya, proses pembukaan rekening di Aplikasi Livin.
“Dulu prosesnya dalam hitungan hari. Misalnya, kita buka rekening hari ini, baru bisa dipakai keesokan harinya. Tapi, melalui aplikasi Livin by Mandiri, cukup 15 menit dan rekening bisa langsung dipakai hari itu juga,” kata Harry.[]