JURNALSECURITY | Jakarta–Pandemi COVID-19 menuntut semua sektor untuk berbenah dan menyesuaikan diri, tidak terkecuali sektor keamanan. Untuk menjawab tantangan tersebut para praktisi bidang keamanan mengadakan Webinar dengan tema “Strategi Pengamanan Pada New Normal di Masa Pandemi COVID-19 dengan Pendekatan Teknologi”, yang difasilitasi oleh Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) SIGAP, Jumat (12/6/2020).
Dalam webinar yang diikuti oleh sekitar 170 praktisi keamanan dari berbagai perusahaan swasta dan BUMN tersebut menghadirkan beberapa pembicara yaitu Roy Kusumawardana (Technical Advisor BCM untk MRT Jakarta) Stanislaus Riyanta (Analis Intelijen dan Keamanan), Muslich (Security Division Head PT Astra International), serta Stephen Shi (Security Technology Expert).
Presiden Direktur SIGAP Suwito selaku penyelanggara menyebutkan bahwa menjadi salah satu tanggung jawab (BUJP) untuk memberikan berbagai perspektif keamanan kepada masyarakat, termasuk dengan cara menyelenggarakan webinar ini.
Roy Kusumawardana menjelaskan bahwa di era New Normal dituntut adanya perubahan-perubahan yang perlu diantisipasi. Perusahaan perlu melakukan peningkatan ketahanan dengan improvement kapasitas dan kapabilitas organisasi dalam segala situasi bencana.
“Lakukan update proses bisnis, metode kerja, teknologi, communication tools, sistem manajemen dan perubahan budaya perusahaan dalam fase New Normal dengan menyiapkan skenarionya” ujar Roy dalam paparannya.
Stanislaus Riyanta menyampaikan bahwa kejahatan digital akan meningkat seiring dengan penggunaan teknologi untuk mendukung aktivitas WFH dan protokol COVID-19. Selain itu disampaikan juga bahwa dengan penerapan teknologi maka substitusi manusia dengan device akan terjadi, konflik internal dan celah kerawanan perlu diwaspadai.
“Berbagai ancaman gangguan keamanan termasuk dari kelompok trans nasional harus tetap diwaspadai. Jangan terlena hanya dengan ancaman COVID-19. Selain itu masa transisi pada saat penerapan teknologi baru mengganti yang lama adalah situasi yang bisa menjadi kerawanan tersendiri”, ujar Stanislaus yang merupakan analis intelijen dan keamanan tersebut.
Muslich selaku penanggungjawab penggunaan teknologi keamanan di Astra International menjelaskan teknologi keamanan memiliki peran penting dalam mengamankan aset perusahaan. Pengembangan teknologi harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja keamanan yang terus beradaptasi dengan jenis-jenis ancaman yang ada.
“Sangat penting bagi perusahaan untuk mengidentifikasi kebutuhan teknologi keamanan sesuai dengan proses bisnis masing-masing. Dengan demikian, investasi teknologi sangat penting khususnya di masa New Normal,” kata Muslich.
Stephen Shi, Security Technology Expert dari Hikvision menjelaskan karakteristik teknologi yang dibutuhkan di masa New Normal yang dapat membantu sistem pengamanan. Berbagai jenis produk teknologi keamanan yang dijelaskan oleh Stephen kepada peserta webinar menunjukkan bahwa sistem keamanan di New Normal akan sangat terbantu dengan adanya produk tersebut.
Terbukti dari berbagai pihak yang sudah mengaplikasikan teknologi tersebut, sangat terbantu terutama dalam beraktivitas pada saat pandemi COVID-19 dengan penerapan protokol kesehatan. [fr]
Selain itu Menurut pakar Sosiologi dari Universitas Airlangga penerapan New Normal bisa menajdi penyebab terjadinya konflik sosial. Hal ini dikarenakan kondisi pandemi saat ini memberikan pengaruh sosial-ekonomi yang begitu besar sehingga berbagai pihak harus beradaptasi, Selengkapnya di http://news.unair.ac.id/2020/06/13/new-normal-pakar-sosiologi-unair-konflik-sosial-berpotensi-terjadi-di-seluruh-kalangan-masyarakat/