JURNALSeCURITY| Jakarta–Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih menyatakan ada empat faktor yang harus dipenuhi dan menjadi pertimbangan pemerintah dalam menempatkan dokter spesialis di daerah pedalaman. Keamanan dan Keselamatan jadi faktor utama.
Program Pendayagunaan Dokter Spesialis (PPDS). Meski bersifat sukarela, pemerintah tetap musti mempertimbangkan beberapa faktor demi menunjang penugasan dokter.
“Meski bersifat sukarela, ada empat problem yang harus pertimbangan pemerintah yakni: keamanan, keselamatan, fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan,” kata Daeng saat ditemui di kantor PB IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/11).
Dia menuturkan, keamanan dan keselamatan paling banyak dikeluhkan oleh dokter-dokter yang ditugaskan di wilayah pelosok. Rasa aman bukan hanya bicara soal aman dari konflik atau gangguan tetapi juga rasa aman karena kesehatan terjamin. Ada kasus di mana dokter yang sakit dan kesulitan dievakuasi karena kesulitan transportasi.
“Curhat-curhatannya misal fasilitas kadang kurang memadai, itu kan tanggung jawab pemda. Kemudian yang paling banyak itu curhat masalah keselamatan, keamanan,” papar Daeng, seperti dikutip dari CNNIndonesia.
Fasilitas kesehatan pun perlu jadi pertimbangan sebab lewat fasilitas inilah dokter bisa bekerja. Kemudian fasilitas sosial, ini yang diakui Daeng sangat sulit diwujudkan.
Fasilitas sosial begitu krusial terlebih jika dokter sudah berkeluarga. Jika keluarga dibawa ke lokasi penugasan dengan ketersediaan sekolah yang jauh atau tidak ada sekolah sama sekali, tentu ini jadi masalah. Terpaksa keluarga ditinggal di Jawa sementara dirinya bekerja.
“Musti ada sistem cuti yang bagus mengingat fasilitas sosial kurang dan kurang memungkinkan dokter yang sudah berkeluarga membawa keluarganya,” imbuhnya. [fr]