JURNALSECURITY | Jakarta – Lelaki yang satu ini bernama lengkap Favian Satriya Nugraha. Ia berasal dari Pamulang, Tangerang Selatan.
Orang tua Favian sendiri berprofesi sebagai satpam. Namun, hal itu bukanlah suatu penghalang untuk menyurutkan cita-citanya menjadi seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Favian kali pertama mencoba peruntungan dengan mendaftar TNI sejak tahun 2017 lalu, namun ia mengalami 8 kali kegagalan dalam percobaannya itu.
“Lulus sekolah itu 2017 habis itu coba daftar Angkatan Darat dan gagalnya di kesehatan. Akhirnya mulai diperbaiki-perbaiki apa yang kurang dan coba lagi terus gagal lagi,” kata Favian sebagaimana dilansir Merdeka.com, Kamis (20/5).
Selain mencoba mendaftar di satuan angkatan darat, Favian juga pernah mencoba peruntungan dengan mendaftar di angkatan laut.
Namun setelah lebih dari 4 kali gagal, Favian memutuskan untuk mendaftar kuliah terlebih dulu sambil menunggu pendaftaran TNI berikutnya.
“Kuliah sambil daftar digelombang kedua Catam AL 2019 gagal di tes psiko 2. Terus coba lagi di 2020 Catam AD gelombang 2 gagal lagi di alokasi,” ungkapnya.
Kegagalan adalah awal sebuah kesuksesan. Peribahasa itu mungkin cocok disematkan untuk Favian. Pasalnya, setelah berkali-kali gagal, ia pun akhirnya berhasil lolos di percobaannya yang ke-sembilan.
“Terus 2021 coba daftar Caba AL gelombang pertama di bulan Februari gagal lagi di psiko 2, nah yang terakhir ini di Catam AD 2021 Alhamdulillah lolos,” kata Favian.
Favian menyebut, bahwa keinginannya untuk menjadi seorang tentara merupakan upaya untuk membanggakan kedua orang tuanya sebagai putra semata wayang. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menceritakan reaksinya ketika mengetahui bahwa dirinya lolos seleksi.
“Saya waktu itu ditanya Pangdam Jaya ‘apa pekerjaan orang tua kamu’ saya jawab pekerjaan orang tua saya satpam terus diginiin ‘sujud syukur kamu Alhamdulillah lolos’. Langsung saya nangis disitu,” kenang Favian.[lian]