JURNALSECURITY | Makassar–Polisi mencatat ada puluhan orang menjadi korban bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).
Lima orang korban merupakan satpam di gereja tersebut. Mereka mengalami luka serius akibat serpihan ledakan. Saat ini sedang dirawat insentif di rumah sakit.
“Dari 14 korban yang kita catat dari olah TKP, ada lima orang security gereja yang jadi korban,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes E. Zulphan seperti dilansir suara.com.
Ia mengatakan, satpam yang menjadi korban berusaha menghalau pelaku saat hendak masuk ke gereja. Satu orang sempat bertanya ke pelaku sebelum bom meledak.
“Kemudian beberapa security lain datang mendekat untuk membantu menghalau sehingga terkena serpihan ledakan,” jelasnya.
Mereka yang jadi korban adalah Hugolino Satam, Kosmos, Daeng Tompo, Laele, dan Marla. Peristiwa terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Korban tak bisa untuk menghalau. Dari hasil olah TKP, pelaku diduga dua orang. Satu orang laki-laki dan satu orang perempuan.
“Yang berhasil terdeteksi saat ini baru pelaku laki-laki. Hal tersebut diketahui karena bagian kepala pelaku masih utuh. Sementara untuk pelaku lainnya diketahui dari pakaian. Terlihat seperti jilbab yang terlilit di leher,” katanya.
“Ini hasil dari olah TKP sementara. Masih diiedentifikasi tim Labfor Polda Sulsel,” jelasnya.
Zulphan mengatakan, tak ada gerakan dari kelompok tertentu yang mencurigakan beberapa waktu terakhir. Insiden ini sangat mengagetkan.
“Tidak terdeteksi, tidak ada gerak gerik mencurigakan, padahal posisi gereja sangat dekat dengan Mapolres Kota Makassar. Ini sangat mengagetkan kita,” sebutnya.
Polda Sulsel akan memperketat semua penjagaan di rumah ibadah. Untuk semua gereja di Sulsel akan diawasi secara berlipat.
“Kapolda sudah perintahkan semua diperketat untuk semua gereja di Sulsel, apalagi jelang Paskah,” tegasnya. [fr]