Jurnalsecurity.com | Setiap pagi, sebelum jam kantor dimulai, Pak Eko sudah berada di pos jaga. Ia merapikan seragamnya, menyapu halaman depan, dan memastikan area parkir bebas dari sampah plastik. Sambil menunggu karyawan datang, ia menyiram tanaman yang tumbuh di pot bekas air mineral. “Biar adem dan enak dilihat,” katanya sambil tersenyum. Sekilas, tindakan itu terlihat sepele. Namun sebenarnya, Pak Eko sedang mempraktikkan kebiasaan ramah lingkungan yang punya dampak besar bagi tempat kerjanya.
Di era modern yang serba cepat, isu lingkungan bukan lagi urusan aktivis atau pemerintah saja. Setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan bumi — termasuk para satpam. Sebagai garda terdepan di area kerja, satpam bisa menjadi teladan dan penggerak kecil untuk menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat.
1. Memulai dari Hal Sederhana: Tidak Membuang Sampah Sembarangan
Kesadaran lingkungan selalu berawal dari hal kecil. Bagi satpam, langkah pertama yang paling mudah adalah membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Meski terlihat sederhana, kebiasaan ini sering diabaikan oleh banyak orang. Padahal, perilaku kecil ini bisa menjadi contoh yang besar bagi karyawan dan tamu yang datang.
Ketika seorang satpam selalu memastikan area depan kantor bersih dari bungkus makanan, puntung rokok, atau botol plastik, ia tidak hanya menjaga kerapian, tetapi juga mengedukasi tanpa kata. Orang lain akan segan membuang sampah sembarangan di area yang terjaga bersih.
Lebih baik lagi jika satpam juga membantu mengingatkan karyawan dengan cara sopan, misalnya dengan menambahkan papan kecil bertuliskan “Jagalah Kebersihan, Cerminan Diri Kita”. Teguran halus dan lingkungan yang bersih seringkali lebih efektif daripada peringatan keras.
2. Menghemat Penggunaan Energi di Area Kerja
Di banyak kantor, lampu pos, AC, atau kipas angin sering dibiarkan menyala bahkan ketika tidak digunakan. Di sinilah peran satpam menjadi penting. Dengan kebiasaan sederhana seperti mematikan lampu di ruangan kosong atau memastikan alat elektronik dicabut dari stopkontak saat malam, satpam turut berkontribusi besar dalam penghematan energi.
Kebiasaan hemat energi ini tidak hanya membantu perusahaan menekan biaya listrik, tapi juga mengurangi jejak karbon yang berdampak pada lingkungan. Bagi satpam, tindakan ini adalah bagian dari tanggung jawab menjaga aset kantor, sekaligus menjaga bumi.
Bayangkan jika semua pos jaga dan area umum menerapkan prinsip “nyalakan seperlunya, matikan setelah digunakan.” Dalam jangka panjang, dampaknya akan terasa besar — baik bagi lingkungan maupun perusahaan.
3. Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Salah satu sumber pencemaran terbesar di lingkungan kerja adalah plastik sekali pakai. Botol air mineral, sedotan, kantong plastik, dan bungkus makanan seringkali berserakan di area parkir atau halaman. Satpam bisa menjadi contoh nyata dalam mengurangi masalah ini.
Mulailah dengan membawa botol minum sendiri, menggunakan wadah makan yang bisa digunakan ulang, atau menolak penggunaan kantong plastik saat berbelanja kecil di sekitar kantor. Tindakan kecil ini dapat menginspirasi karyawan lain untuk melakukan hal yang sama.
Bahkan, beberapa perusahaan kini mendorong satpam dan karyawannya mengikuti program “Zero Plastic Office”. Dalam program tersebut, satpam juga ikut mengawasi dan mengingatkan setiap pengunjung untuk tidak meninggalkan sampah plastik di area kerja. Dengan cara ini, budaya ramah lingkungan menjadi kebiasaan bersama.
4. Menjaga Kebersihan dan Keasrian Area Kerja
Satpam adalah orang yang paling sering berinteraksi dengan lingkungan luar kantor — mulai dari taman, halaman, hingga area parkir. Karena itu, kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan menjadi sangat penting. Satpam bisa memulainya dengan kegiatan rutin seperti menyapu halaman, menyiram tanaman, atau memeriksa kondisi taman kecil di sekitar pos jaga.
Bila memungkinkan, satpam juga bisa berinisiatif menanam tanaman hias atau pohon kecil di area yang belum tertata. Tidak perlu yang rumit, cukup menanam bunga di pot bekas cat atau memanfaatkan botol plastik sebagai wadah tanaman. Selain membuat area kerja lebih indah, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
Karyawan dan tamu yang melihat pos jaga yang bersih dan hijau akan secara otomatis menaruh respek. Mereka sadar bahwa kebersihan dan keindahan adalah bagian dari budaya kerja yang dijaga bersama.
5. Mengelola Sampah dengan Bijak
Sampah kantor tidak hanya berasal dari karyawan, tetapi juga dari area luar seperti parkiran atau pos jaga. Satpam bisa menjadi contoh dalam memilah sampah berdasarkan jenisnya: organik, anorganik, dan residu. Misalnya, sisa daun dan rumput bisa dikumpulkan untuk kompos, sementara botol plastik dikumpulkan untuk daur ulang.
Jika perusahaan memiliki program bank sampah, satpam dapat menjadi penggerak awalnya. Mereka bisa membantu mengumpulkan dan menimbang sampah terpilah sebelum disalurkan ke pengelola. Dengan cara ini, satpam tidak hanya menjaga kebersihan fisik lingkungan, tetapi juga membantu mengurangi dampak ekologis jangka panjang.
Kebiasaan memilah sampah juga menumbuhkan rasa disiplin dan tanggung jawab — dua nilai yang sudah menjadi bagian dari profesi satpam itu sendiri.
6. Menjadi Pengingat Ramah Lingkungan bagi Karyawan dan Tamu
Sebagai petugas yang berinteraksi langsung dengan banyak orang setiap hari, satpam punya kesempatan besar untuk menjadi pengingat ramah lingkungan. Tanpa harus menggurui, mereka bisa mengedukasi dengan cara halus namun efektif.
Misalnya, mengingatkan tamu untuk mematikan mesin kendaraan saat parkir lama, menegur dengan sopan jika ada yang membuang sampah sembarangan, atau memasang tulisan motivatif di sekitar pos seperti “Bersih Itu Aman, Aman Itu Nyaman”.
Kalimat-kalimat sederhana semacam ini bisa memberikan efek psikologis positif bagi orang yang melihatnya.
Dengan cara tersebut, satpam menjadi bagian penting dalam membentuk budaya kerja yang peduli terhadap lingkungan. Mereka bukan hanya penjaga keamanan, tetapi juga penjaga kesadaran.
7. Mengikuti dan Mendorong Kegiatan Hijau di Kantor
Beberapa kantor atau perusahaan kini rutin mengadakan kegiatan bertema lingkungan seperti Jumat Bersih, Go Green Day, atau program penanaman pohon. Satpam bisa berperan aktif dalam kegiatan ini — bukan hanya sebagai pengawas, tapi juga sebagai peserta dan penggerak.
Keterlibatan satpam dalam kegiatan lingkungan akan memberikan contoh nyata bahwa kepedulian terhadap bumi bukan hanya tugas bagian tertentu, melainkan tanggung jawab semua pihak. Selain itu, kegiatan semacam ini juga dapat mempererat hubungan antara satpam, karyawan, dan manajemen dalam suasana positif.
Dengan partisipasi aktif, satpam dapat menunjukkan bahwa menjaga keamanan dan menjaga lingkungan bisa berjalan beriringan.
8. Menjaga Air dan Sumber Daya Alam
Air adalah sumber kehidupan, namun sering kali disia-siakan. Satpam yang siaga terhadap kebocoran kran, air tumpah, atau penggunaan air berlebihan sebenarnya sedang melindungi salah satu sumber daya alam paling penting.
Mereka bisa membantu memantau area umum seperti toilet, taman, dan parkir agar tidak ada pemborosan air.
Di sisi lain, satpam juga bisa mengusulkan penggunaan air bekas cucian untuk menyiram tanaman, atau mengingatkan rekan kerja agar hemat dalam penggunaannya. Langkah kecil seperti ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bukan soal jabatan, tapi soal hati dan kesadaran.
Dari Pos Jaga, Kesadaran Itu Tumbuh
Kebiasaan ramah lingkungan tidak harus dimulai dari kebijakan besar. Ia bisa tumbuh dari langkah-langkah kecil di pos jaga — tempat di mana satpam bekerja setiap hari. Dari membuang sampah pada tempatnya, menghemat listrik, hingga menanam bunga di sudut halaman, semua adalah bentuk nyata cinta terhadap bumi.
Satpam memiliki posisi strategis: mereka adalah wajah pertama yang dilihat setiap tamu dan karyawan. Ketika dari pintu depan sudah terlihat sikap disiplin, bersih, dan peduli lingkungan, maka pesan positif itu menyebar ke seluruh area kerja.
Seperti yang sering dikatakan Pak Eko sambil menyapu halaman:
“Kalau kita mulai dari diri sendiri, yang lain pasti ikut.”
Dan benar, perubahan besar selalu dimulai dari tindakan kecil — bahkan dari seseorang yang berdiri tegak di pos jaga setiap hari, menjaga bukan hanya keamanan kantor, tapi juga kelestarian lingkungan tempat kita semua hidup.[]
Seputar Lingkungan: https://dlhniasselatan.org/




























