JURNALSECURITY | Batam — Pengungsi Afghanistan dengan petugas satpam dan penghuni Perumahan Royal Grande, Batam Centre, sempat ricuh saat terjadi demo, Kamis (6/1/2022).
Peristiwa itu bermula pada saat pihak satpam yang menjaga aksi demo pengungsi Afghanistan, meminta kepada massa untuk bergeser sedikit karena mereka menghalangi mobil milik penghuni komplek yang hendak masuk.
Namun bukannya menuruti permintaan satpam, para pengungsi malah bersikukuh bertahan dan semakin berani menentang intruksi dari pihak satpam untuk bergeser.
Sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara satpam dan massa, para pendemo itu bahkan sampai berlutut dan ada juga yang tidur di atas aspal di depan pintu keluar komplek sehingga menutup akses keluar bagi penghuni.
Para penghuni perumahan Royal Grande yang menggunakan mobil hendak keluar komplek sempat terhenti. Hal itu juga yang memicu perdebatan antara penghuni komplek dengan para pengungsi.
“Nanti akan ada polisi yang kesini untuk mempertemukan kalian dengan IOM, sekarang kami semua mau beraktivitas, yang penting kalian bergeser,” ujar salah seorang penghuni komplek kepada salah satu pengungsi Afghanistan.
Awalnya para pengungsi sempat bersikukuh tidak mau bergeser, namun setelah dibicarakan mereka akhirnya melunak.
Aksi tersebut akhirnya bubar sekitar pukul 14.00 Wib karena mereka mengetahui bahwa pihak IOM tidak menemui mereka.
“Kami mau masuk juga orangnya tidak ada, katanya mereka (IOM) sudah ke Hotel Kolekta (tempat penampungan pengungsi) untuk ngambil absen siapa aja yang pergi demo hari ini,” ujar salah satu pengungsi, Ali Akbar.[lian]