JURNALSECURITY | Lampung — Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung, telah meminta maaf atas tindakan oknum Satpam yang memukul nenek penjual air panas.
“Kami (RSUDAM Bandar Lampung) minta maaf kepada seluruh pelanggan dan nenek Lasmi yang merasa teraniaya,” kata Direktur RSAM Lukman Pura di RSAM, Rabu (8/9/2021).
Untuk tindakan hukum, Lukman mengaku akan melakukan teguran lisan dan tertulis kemudian pembinaan terhadap fungsi pelayanan publik.
“Bukan menghukum tapi membina, yang bengkok kita luruskan, ini kan gak fatal, ini hanya soal manner,” tutupnya.
Lukman juga menambahkan, pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap yang bersangkutan. Namun Lukman juga meminta korban atau masyarakat untuk memaklumi serta memahami latar belakang peristiwa itu.
Sementara anggota komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo dan Garinca Reza Pahlevi, mengatakan bahwa RSUDAM harus menerapkan SOP pengamanan yang ketat serta memperbaiki sistem pelayanan kepada masyarakat.
“Kita keliling ada setengah jam, hampir 8 hektar rumah sakit ini. Selama pandemi tidak boleh orang sembarangan keluar masuk, yang nunggu pasien pun tidak boleh lebih dari satu orang,” kata Deni, saat memberikan keterangan, Rabu (8/9/2021).
Menurutnya, personel Satpam masih kurang, dimana RSUDAM hanya memiliki 35 orang Satpam, yang idealnya adalah 80 orang. Kemudian, Ia menemukan kurangnya CCTV dan pasien serta keluarga pasien sering kehilangan barang berharganya.
Perlu diketahui bersama, saat ini pihak Polres Bandar Lampung diketahui telah mengamankan oknum Satpam berinisial IM dan dilakukan pemeriksaan atas laporan nenek Lasmi.[lian]





























