Bukan sekadar inovasi rasa, produk olahan ini dirancang dengan ketahanan yang luar biasa—bisa disimpan dan dikonsumsi dalam jangka panjang. Artinya, distribusi olahan qurban tidak hanya berhenti di sekitar waktu Idul Adha saja. Makanan ini bisa menjadi cadangan pangan ketika terjadi bencana alam, dikirim ke daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), hingga menjadi bantuan kemanusiaan untuk saudara-saudara kita di Gaza, Palestina.
Qurban Sebagai Sarana Transformasi Sosial
Dalam sambutannya, Direktur Utama IZI Wildhan Dewayana menekankan pentingnya mengelola qurban sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat, bukan semata-mata soal ritual tahunan.
“Sebagaimana IZI mengelola zakat, bukan hanya berbicara tentang besaran saja, tapi bagaimana agar zakat dan qurban menjadi instrumen transformasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memberikan dampak seluas mungkin. Kita ingin memberikan sebesar-besarnya untuk kemanfaatan masyarakat yang luas. Oleh karena itu, qurban ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mendorong kegiatan ini,” tutur Wildhan.
Pernyataan ini menjadi pengingat bahwa semangat berqurban bisa menjadi pintu masuk untuk menciptakan perubahan nyata—terutama di masyarakat yang selama ini sulit dijangkau oleh program-program sosial konvensional.
Teuku Wisnu: Solusi Praktis untuk Stunting dan Gaza
Salah satu momen yang paling ditunggu dalam peluncuran ini adalah talkshow bersama Teuku Wisnu, yang juga dikenal sebagai influencer positif dan penggiat kegiatan sosial. Dalam sesi tersebut, ia mengungkapkan rasa kagumnya terhadap ide qurban olahan yang diinisiasi IZI.