“Kepada teman-teman influencer dan kita yang hadir di sini bisa mesosialisasikan terkait dengan inovasi yang dikeluarkan oleh IZI, karena olahan ini tidak hanya dapat dirasakan atau sekali makan saja ketika momen Idul Adha, tetapi juga bisa dirasakan 1-2 tahun. Langkah ini juga dapat menyelesaikan masalah stunting yang ada di Indonesia. Semoga langkah mudah ini bisa menjadi solusi untuk negeri kita dan berbagi kebahagiaan untuk saudara kita di Palestina. Semoga Allah mudahkan,” ujar Teuku Wisnu.
Apa yang disampaikan Teuku Wisnu ini membuka mata banyak orang bahwa makanan olahan dari daging qurban tak hanya sekadar inovasi, melainkan solusi konkret untuk masalah gizi dan akses pangan.
Target Menjangkau 20.000 Mustahik
IZI menargetkan sekitar 20.000 mustahik sebagai penerima manfaat dari program qurban tahun ini. Mustahik merupakan sebutan bagi mereka yang berhak menerima zakat, termasuk daging qurban. Sasaran utama dari distribusi ini adalah masyarakat di wilayah 3T Indonesia, serta saudara-saudara kita di Palestina, yang hingga hari ini masih hidup dalam kondisi sulit.
Melalui program ini, IZI berharap bisa menjadi jembatan antara para mudhohi (orang yang berqurban) dengan masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Proses ini bukan hanya tentang memberi, tapi tentang menghubungkan kebaikan dari satu titik ke titik lainnya—dari kota besar hingga pelosok negeri, dari Indonesia hingga Gaza.
Dengan semangat kolaborasi antara IZI, para tokoh masyarakat, dan influencer, program Qurban IZI 2025 hadir sebagai bukti nyata bahwa inovasi bisa menyatu dengan nilai-nilai keagamaan. Tak hanya memaknai qurban sebagai ibadah tahunan, tapi juga sebagai sarana transformatif untuk kemanusiaan.
Sudah saatnya berbagi kebaikan tak hanya terjadi saat momen tertentu, tapi menjadi bagian dari gaya hidup. Karena dengan #QurbanIZIaja, berqurban tak lagi terbatas oleh jarak dan waktu.[]