JURNALSECURITY | Papua–Perempuan berambut lurus dengan gaya poni ini memiliki nama Supriati Supa. Siapa sangka, ternyata sebelum menjadi Secwan, Supriati pernah bekerja di menjadi staf Tata Usaha di sebuah kantor kesehatan pelabuhan.
Tahun 2016, perempuan mirip orang Korea ini tertarik masuk bekerja sebagai Secwan karena pekerjaan ini menantang. “Bagi saya satpam itu pekerjaan yang keren dan menantang adrenalin,” ungkapnya kepada Jurnal Security, (10/6).
Pengakuan yang tulus dari perempuan berkulit putih ini, menjadikan dirinya merasa bangga berprofesi sebagai Secwan.
“Saya tidak merasa risih bekerja sebagai satpam, karena profesi ini adalah profesi yang membuat saya ada kebanggaan tersendiri,” paparnya.
Soal jenuh dalam bekerja, ternyata perempuan asal Kota Raha Sulawesi Tenggara ini punya cara tersendiri yang dibilang menantang juga. Pasalnya, saat jenuh ia meluangkan waktunya untuk bermain dobel stick.
Supriati menganggap profesi satpam adalah profesi yang mulia,karrna setiap hari bertugas mengamankan perusahaan di saat orangorang sedang tertidur lelap.
Ada pengalaman yang mengesankan bagi Supriati saat bertugas, yaitu banyak orang yang melihat dirinya menggunakan seragam satpam, tapi wajah mirip orang Korea. “Banyak orang bilang satpamnya kok cantik banget sich, sama kayak artis Korea,” akunya sambil membuka senyum lebar.
Di Balik Kecantikan Ada Ketegasan
Ia mengakui di balik parasnya yang kata orang cantik ini, ia memiliki prilaku yang tegas dan pemberani kepada orang yang mau mencelakai atau mengganggu kenyamanan di perusahaan tempatnya bekerja,
“Karena saya orangnya pemberani maka boss saya sangat salut kepada saya, setiap kali ada problem di kantor pasti aku yang disuruh amankan,” tegas Secwan yang bekerja di CV. Maju Makmur Group di Kota Biak Papua.
Supriati berharap kepada temen-teman seprofesi, tetep semangat dalam menjalankan tugas, jangan pernah malu sama profesi kita, tunjukan sama dunia kalau profesi kita adalah profesi yang membanggakan.
“Buktikan sama dunia kalau kami adalah orang-orang pilahan yang tanggungjawab,” demikian mutiara kata penutupnya. [fr/her]