“Memang, pengawasan adalah bagian dari tugas kami di Komisi V. Apa yang disampaikan itu sudah sangat memprihatinkan. Kami melihatnya ada modus baru untuk cuci tanggung jawab perusahaan dan melimpahkan karyawannya ke sebuah paguyuban. Ini menarik. Jangan-jangan sudah kemana-mana. Tapi mudah-mudahan enggak lah,” kata Suprapto.
Ditambahkan Jauharoh, pihaknya akan menyerap terlebih dahulu data-data yang ada di lapangan. Ini untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya. Tidak menutup kemungkinan akan ada pemanggilan pihak yang terkait.
“Kita sangat miris dengarnya. (Perusahaan) langsung mengalihkan tanpa memberitahukan. Perusahaan akan kita panggil karena banyak kesalahan dan Disnaker agar sama-sama klarifikasi. Kita tidak mendengar dari satu pihak saja,” ujarnya [fr]