JURNALSECURITY | Sultra – Museum Negeri Sultra menyimpan 5.334 koleksi benda benda bersejarah, di antaranya adalah mobil Mercy hitam dengan plat ‘Indonesia’ yang pernah digunakan oleh Suharto.
Selain itu, ada juga tulang paus biru yang dipajang di halaman kantor. Dan benda-benda bersejarah itu hanya disimpan di rak dengan lapisan koran yang penuh debu.
Tragisnya, Selasa (26/1) lalu, museum itu dibobol maling. Pelaku merusak kunci gembok untuk masuk ke kantor tersebut. Alhasil, kerugian pun ditaksir mencapai ratusan jutaan rupiah.
Kurator Museum Sultra Agung Kurniawan, mengatakan fasilitas keamanan di Museum Negeri Sultra memang belum standar karena tidak ada petugas keamanan (Satpam) dan CCTV.
Selain itu, tambah Agung, museum ini termasuk golongan tipe C karena minimnya fasilitas penunjang.
“Hal itu karena, kekurangan beberapa ruang ramah pengunjung. Misalnya, ruang menyusui, pelayanan pengunjung, edukator hingga beberapa ruangan lainnya,” jelas Agung, Rabu (27/1), seperti dikutip kumparan.com.
Agung sendiri pernah mengusulkan perbaikan. Akan tetapi, hingga saat ini, belum ada upaya dari pemerintah terkait hal itu.
“Kami sudah berusaha mengusulkan, tapi belum diamini pihak Provinsi,” tegasnya.
Senada, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Asrun Lio, mengatakan selama ini museum tersebut tak dijaga oleh petugas keamanan dan aman-aman saja.
“Tapi dari kejadian ini, kami membentuk tim pegawai untuk menjaga dan meningkatkan pengamanan,” kata Asrun.[lian]