JURNALSECURITY | Pinrang – Sosok pria yang satu ini bernama Yusuf. Ia merupakan Alumni Universitas Hasanudin Makassar Jurusan Ilmu Kelautan.
Dalam kesehariannya dia bertugas sebagai satuan pengamanan (Satpam) di Bank BRI Cabang Pinrang, Sulawesi Selatan.
Namun siapa sangka di balik profesinya sebagai satpam, ternyata dia memiliki banyak segudang ilmu. Salah satunya dia berhasil menciptakan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) dengan alat yang ia beri nama Destilator.
Alat ini sempat ditampilkan pada pekan ilmiah mahasiswa nasional atau Pimnas tahun 2018 yang diselenggarakan di Yogyakarta
Dia mengungkapkan awal mula terciptanya alat Destilator sejak mengikuti kegiatan enterpreneurship terkait sosialisasi sampah di Jakarta tahun 2017.
Lalu Yusuf mencoba untuk membuat sketsa alat tersebut dan dibantu oleh tiga rekannya semasa kuliah
“Akhirnya terlintas dibenak pikiran saya, mencoba membuat sketsa dengan membuat suatu inovasi alat pengubah sampah plastik menjadi bahan bakar,” jelas Yusuf sebagaimana dikutip Jurnal Security dari pijarnews.com
Hingga akhirnya Yusuf dan tiga temannya itu berhasil menjadikan alat penyulingan sampah menjadi bahan bakar minya (BBM) jenis premium, solar, hingga minyak tanah
Menurutnya, terciptana Detsilator untuk meminimalkan sampah-sampah plastik di lingkungan dan membantu BBM masyarakat pesisir. Pasalnya, di wilayah tersebut jauh dari sumber energy listrik.
“Jadi, penuh surya yang kita gunakan sebagai alternatif untuk membantu permasalahan-permasalahan masyarakat yang ada di wilayah pesisir karena dia jauh dari sumber energi listrik,” jelasnya
Yusuf menyebut ada tiga jenis sampah yang dapat diubah oleh alat tersebut, yaitu sampah tipe HDPE, PP dan LDPE
Dijelaskannya, sampah tipe HDPE, bisa menghasilkan solar dari hasil sampah seperti botol oli. Sementara sampah tipe PP dapat menghasilkan bensin dari sampah seperti gelas air mineral dan kresekan. Terakhir, sampah tipe LDPE seperti botol plastik bisa menjadi minyak tanah.
Dia menyebut untuk setiap 1kg sampah plastik jenis air mineral dapat menghasilkan 300 ml premium.
“Prosesnya bisa memakan waktu selama 30 menit,” terangnya.[lian]