JURNALSECURITY | Sidoarjo–Tahun 2016, perempuan bernama Vera Aini ini mulai menapaki karir di profesi satuan pengamanan (satpam). Ia pertama kali menjadi secwan melalui badan usaha jasa pengamanan PT. Global Jasa Sejahtera project MNC Group.
Sebelum menjadi secwan, perempuan yang akrab dipanggil Rarha ini pernah beraktivitas sebagai model dan penyanyi dangdut. “Saya ingin mencoba pengalaman hal yang baru di dunia satpam, dan ternyata bertahan sampai sekarang,” ungkapnya kepada Jurnal Security, Jumat (26/6/2020).
Sejak lulus sekolah, Rarha sudah ikut kelompok orkes yang tampil dari panggung ke panggung di hajatan pernikahan, sunatan dan lain sebagainya. Menghibur penonton sudah menjadi keahliannya, karena suaranya yang merdu.
Tak hanya bernyanyi, Rarha juga menekuni dunia modeling melalui agency yang menyelenggarakan event produk. “Saya tertarik dengan profesi satpam, karena memakai seragam jadi lebih berwibawa, disamping tugas pokoknya untuk pengamanan. Jadi sekarang lebih cinta dengan pekerjaan satpam,” paparnya.
Namun Rarha tidak menutup diri jika ada orderan untuk menyanyi, ia akan memenuhinya asal tidak mengganggu pekerjaan utama sebagai Secwan. “Bagi saya yang utama adalah menjadi satpam, menyanyi bagian dari hiburan,” ujar penggemar artis Rita Sugiarto ini.
Kini, Rarha menjalankan tugas pengamanan di daerah industri Rungkut Surabaya, tepatnya di perusahaan logistik bernama PT. Ceva melalui BUJP PT. Garda Ata Perkasa (GAP) Sidoarjo. Bagi Rarha, penjagaan di perusahaan logistik harus benar-benar ketat, karena menyangkut barang-barang kiriman yang harus di delivery ke penerima.
“Profesi ini memang mulia, karena pekerjaan ini sangatlah mempunyai tanggung jawab yang besar selain bersifat pengamanan,” ujar secwan kelahiran Surabaya tahun 1991 ini.
Selama menjadi secwan, Rarha yang sudah mengantongi ijazah Gada Pratama ini merasakan lebih di hormati di lingkungan masyarakt maupun dalam pekerjaan. Untuk itu, ia berpesan kepada para rekan satpam lainnya agar tetap menjaga solidaritas kekeluargaan antarsatpam. “Tak kenal maka tak sayang,” tutup Rarha dengan kata bijak. [fr/her]