JURNALSECURITY | Jakarta–Kasubdit Identifikasi Kerentanan dan Penilaian Risiko Perdagangan Berbasis Elektronik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Intan Rahayu I mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan puluhan ribu sumber daya manusia yang menguasi bidang keamanan siber.
Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara Webinar yang diadakan Universitas Bina Insani program studi teknik informatika dengan tema “Analisis Kebutuhan Pasar dan Penetapan Profil Lulusan Program Studi Teknik Informatika Menerapkan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka,” Jumat (6/11/20).
“Yang perlu dicermati adalah pentingnya peranan universitas dalam mencetak lulusannya terutama dalam keamanan siber. Saat ini di Indonesia membutuhkan sekitar 18.054 SDM di bidang tersebut,” katanya.
Sementara itu, Teddy Sukardi, nara sumber lain dalam Webinar tersebut mengungkapkan akan pentingnya keamanan Informasi dalam bidang usaha dan industri, sehingga yang perlu dilakukan oleh pelaku usaha secara mandiri atau dengan bantuan pihak lain.
Menurutnya, Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dan dipersiapkan dalam hal keamanan informasi dalam bidang usaha dan industri.
“Secara umum perlu dilakukan pembangunan sistem keamanan meliputi strategi, kebijakan, sistem prosedur, organisasi pelaksana atau pendukung termasuk ketersediaan kompetensi, infrastruktur, teknologi dan fasilitas serta pengoperasian sistem keamanan,” katanya.
Sedangkan nara sumber, M. Octaviano Pratama memaparkan potensi digitalisasi sektor di Indonesia diantaranya bidang manufaktur, ritel, transportasi, tambang, pertanian, media dan telekomunikasi, kesehatan, pelayanan umum dan finansial.
“Ada beberapa sektor yang bisa dioptimalkam dalam bidang digitalisasi,” tuturnya.
Adapun Prof. Teddy Mantoro, menjelaskan bahwa soft-skill (menurut ICA 2 versi 11): komunikasi, kerjasama, pemecahan masalah, inisiatif, perencanaan dan pengelolaan, pengendalian diri, pembelajaran, pemahaman teknologi, perlu diperhatikan.
“Hal ini bertujuan agar kemampuan dan pengetahuan serta pemahaman akan hal tersebut bisa dijalankan dengan baik,” tegasnya.
Sebagai informasi, acara Webinar tersebut terselenggara atas dukungan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM. Universitas Bina Insani program studi teknik informatika merupakan salah satu pemenang hibah program MBKM. [fr]