Saksi Ipe Sukarmin, Satpam PT Nila Alam saat bercerita mengatakan sempat takut dengan kedatangan rombongan terdakwa Hercules Rosario Marshal. Hercules diduga akan melakukan penguasaan lahan terhadap PT Nila Alam.
“Ya takut tiba-tiba, takut sama semuanya termasuk pak Bobi (Fransisko Soares Rekardo, tangan kanan Hercules),” kata Ipe saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Palmerah, Rabu, 23 Januari 2019.
Ketua Majelis Hakim Rustiyono menegaskan kembali kepada Ipe, apakah saat itu kedatangan Hercules dengan nada mengancam. Ipe menjelaskan, kedatangan Hercules tidak mengancam, hanya memang suara Hercules sudah membuatnya takut. “Hercules keras enggak keras sama saja nadanya. Ya dengernya saja sudah takut,” ucap Ipe disambut gelak tawa penonton sidang.
Seperti diberitakan medcom.id, hal yang sama juga diungkapkan dua satpam yang hadir sebagai saksi lainnya yakni, Sungkono dan Surya Darmawan. Keduanya mengaku ketakutan dengan Hercules.
Menurut Ipe saat itu rombongan Hercules yang datang sekitar 60 orang. Hercules saat itu masuk secara baik-baik, meski beberapa anak buahnya membawa sejumlah alat seperti golok, linggis dan cangkul.
Alat-alat itu digunakan untuk memasang pelang di lahan PT Nila Alam. Pelang itu diduga kuat tertulis ‘Hak Milik Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No.90 tahun 2003 tanah ini milik Thio Ju Auw bersaudara kuasa hukum Sopian Sitepu, SH serta kuasa lapangan Hercules’.
Hercules saat akan melakukan penguasaan lahan, sempat menunjukkan surat Peninjauan Kembali (PK) Nomor 90 PK/Pdt/2003 pada tanggal 26 Oktober 2004. Hendy Musawan yang kini berstatus terdakwa merupakan ahli waris dari Thio Ju Auw bersadarkan PK. Hendy diduga bertemu dengan Bobi untuk melakukan penguasaan lahan.
Sebanyak sembilan saksi dihadirkan dalam persidangan kali ini. Selain Ipe, Sungkono dan Surya Darmawan, turut hadir Direktur PT Nila Alam Indra Tjahja Zainal beserta adiknya Hartawan Zainal dan kakaknya Rosalina Soesilawati Zainal.
Kemudian karyawan PT Nila Alam bagian umum, Suwito. Selanjutnya bagian administrasi Dari Puspita Sari dan Ida Anjar Ratnawati. [fr]