JURNAL SECURITY | Jakarta–PT KAI Commuter Line memperketat pengamanan di Stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Palmerah, Tanah Abang, dan Sudirman; sebagai mitigasi risiko dari pecahnya aksi unjuk rasa besar-besaran menolak RUU Pilkada di kompleks parlemen Senayan hari ini.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan perusahaan mengantisipasi aksi demonstrasi di berbagai titik hari ini dengan menambah personel pengamanan di ketiga stasiun terdekat dari gedung DPR/MPR tersebut.
“KAI Commuter melakukan penambahan personil pengamanan di area stasiun, dan jika diperlukan KAI Commuter juga akan melakukan pengaturan pola operasi perjalanan KRL mengikuti situasi di lintas,” kata Joni melalui keterangan tertulis, Kamis (22/8/2024).
Personel pengamanan yang dimaksud Joni berasal dari tim internal KAI Commuter serta unsur TNI/Polri, dengan perincian; 32 personel di Stasiun Palmerah, 17 di Stasiun Sudirman, dan 28 di Stasiun Tanah Abang.
KAI Commuter juga menyiagakan mobil rescue dan mobil ambulans, serta tenaga medis untuk dukungan layanan.
Sejauh ini, tegasnya, pelayanan operasional perjalanan KRL masih normal dengan pengoperasian sebanyak 1.048 perjalanan Commuter Line.
Untuk diketahui, aksi unjuk rasa menolak pengesahan RUU Pilkada di depan DPR masih terus bergejolak. Sebagian massa terpantau sudah menjebol teralis pagar pintu DPR, Kamis (22/8/2024) siang.
Massa membakar pagar dan sejumlah alat peraga kampanye di lokasi aksi. Sejumlah personel polisi mulai bersiaga dari dalam komplek DPR.
Berbagai elemen masyarakat mulai dari buruh, mahasiswa, sipil hingga selebritas turun ke jalan, protes terhadap aksi kilat DPR menyusun UU Pilkada yang mengabaikan putusan MK tentang syarat pencalonan.
Riuh massa juga tak dapat ditenangi anggota DPR yang coba beraudiensi dengan massa.[]