Daeng Armando seharusnya sudah bertarung 8 ronde kelas welter melawan Abdul Sada, yang merupakan petinju amatir andalan Pertina Sulawesi Selatan, yang sudah berkali-kali juara nasional. Pertarungan dijadwalkan di Lapangan Merdeka, Bone, Sulawesi Selatan, 28 Maret 2020. Semua dibatalkan akibat wabah Coronavirus Disease 2019 (CIVID-19).
Daeng Armando terakhir bertanding di GOR Pesanggrahan, Bintaro, 27 Desember 2018, berhasil mengalahkan seorang prajurit TNI bernama Karso, yang usianya lebih muda 8 tahun dari Daeng 38 tahun.
Selain mengurus pertandingan tinju, Wilem Lodjor melalui manajemen Lembata Security & Dwi Tunggal, berhasil mengantar Daeng Armando sebagai security. Daeng sekarang memimpin 16 personil Satpam Bank Bumi Arta di Tangerang, sejak 2008.
Daeng cukup berhasil menata jalan hidupnya. Selain bertinju ia selalu memikirkan masa depan.
“Apa yang diperbuat Daeng Armando bisa menjadi contoh yang baik bagi petinju lain. Ketika tidak bertanding, seorang petinju harus mengikuti kursus keahlian dan pelatihan. Ingat, juara dunia sekalipun saat pensiun, dia tetap cari makan sendiri,” ujar Wilem Lodjor.
Daeng Armando lahir di Raha, Sulawesi Tenggara, 21 September 1981. “Biar sudah tua begini, saya masih berstatus petinju aktif,” kata Daeng Armando, yang menekuni pekerjaannya sebagai satpam karena demi masa depan.
“Saya sangat mencintai pekerjaan saya dan menjalaninya dengan ikhlas. Selain itu, kita harus jujur, disiplin, tegas, dan loyalitas tinggi dan itu merupakan prinsip dalam Lembata Security,” katanya. [fr]