JURNALSECURITY | Bandar Lampung – Polisi telah menangkap satu orang pelaku penembakan Satpam Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arta Kedaton Makmur, dengan inisial HG.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Bandar Lampung Kombes Ino Harianto mengatakan, dalam aksi perampokan tersebut, HG tak sendirian. Ia bersama dua rekannya. Namun, yang berperan menjadi eksekutor adalah HG.
“Sedangkan dua orang lainnya menunggu di sepeda motor,” ujarnya di Markas Polresta Bandar Lampung, Jumat sore.
Ino menuturkan, kini polisi tengah memburu dua rekan HG. Sebelum melakukan aksinya, pelaku diduga sudah memantau lokasi sejak beberapa hari terakhir, sehingga mereka mengetahui aktivitas bank tersebut.
Perampokan terjadi usai salah satu karyawan Bank Arta mengambil uang dari Bank Mayora. Sekadar informasi, lokasi BPR Arta Kedaton Makmur tak jauh dari Bank Mayora. Kedua bank tersebut berdekatan.
Ketika karyawan yang dikawal dua Satpam itu kembali ke tempat kerjanya, HG membuntuti mereka. Ia lantas melepaskan tembakan.
“Tiba-tiba dari arah belakang muncul pelaku dan berusaha merebut tas berisi uang yang dibawa korban Tito,” ucapnya.
Tito Alexander adalah Satpam BPR Arta Kedaton Makmur. Kala itu, ia bersama Satpam Bank Mayora, Kismanto, mengawal teller Bank Arta berinisial AGN.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad menjelaskan, sempat terjadi tarik-menarik antara HG dengan Tito. Kismanto juga ikut membantu mempertahankan tas berisi uang ratusan juta rupiah tersebut.
“Namun, pelaku langsung mengeluarkan senjata api dari balik baju dan ditembakkan ke arah korban Tito,” ungkapnya.
HG sempat meraih tas yang terjatuh itu. Akan tetapi, aksinya digagalkan oleh karyawan dan satpam bank tersebut.
Dilaporkan kompas.com, Kombes Ino Harianto menerangkan, saat terjadi keramaian usai penembakan itu, dua rekan HG melarikan diri meninggalkan HG. Dalam perampokan ini, tiga orang mengalami luka tembak.
Tito tertembak di perut kiri, sedangkan Kismanto terluka di tangan dan perut sebelah kanan. Adapun satu korban lainnya, Hance Candra, yang merupakan karyawan Bank Arta, terkena tembakan di dada sebelah kanan.
Ino membeberkan, sebagai eksekutor, HG membawa dua senjata.
“Saat mengejar itu, pelaku mengganti senjatanya dengan senjata api rakitan jenis revolver. Sebelumnya dia menembak menggunakan airsoft gun jenis glock,” tuturnya.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi di lokasi dan pelaku, HG memuntahkan tembakan sebanyak enam kali, dua dari airsoft gun dan empat lainnya dari senjata api rakitan.[lian]