JURNALSECURITY | Jakarta — Banyak kasus hilangnya uang nasabah kerap kali muncul di pemberitaan. Dan tentu saja hal ini berisiko mengancam bank digital di Indonesia.
Irwan Tisnabudi, Digital Banking Head Bank BTPN mengatakan, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar keamanan rekening nasabah bank digital tetap terjaga.
“Security atau keamanan dari digital banking menjadi tanggung jawab kita bersama. Baik bank maupun nasabahnya,” kata Irwan dalam konferensi pers virtual Hari Ulang Tahun ke-5 Jenius.
Irwan mengatakan, yang wajib dilakukan untuk menjaga keamanan bank digital adalah tidak membagikan informasi yang sifatnya rahasia ke siapa pun.
“Termasuk nomor telepon, email, PIN, password, informasi di kartu, 14 digit nomor kartu, tanggal expiry date, kode sekuriti atau CCV, dan kode OTP atau One Time Password,” katanya. Menurutnya, data-data tadi haruslah disimpan untuk diri sendiri.
Lebih lanjut, Irwan mengatakan bank tidak pernah meminta informasi yang bersifat pribadi dan rahasia tersebut ke nasabah dalam bentuk apapun seperti telepon, link URL, WhatsApp, atau email.
Sehingga, apabila ada seseorang yang mengaku dari bank digital dan meminta data pribadi tersebut, bisa disimpulkan dia adalah oknum yang tidak bertanggung jawab atau fraudster.
Terkait kasus hilangnya dana nasabah Jenius beberapa waktu lalu, Irwan menyebut hal itu tidak disebabkan oleh lemahnya sistem keamanan bank.
“Kasus-kasus yang marak terjadi dan muncul ke permukaan lewat pemberitaan dan lain-lain, hampir semuanya karena social engineering atau rekayasa sosial,” katanya.[lian]