JURNALSECURITY.com| Magelang–Tahun 2004, pemilik nama lengkap Mura Aristina ini mendaftar sebagai satpam di Balai Konservasi Borobudur (BKB) dan ia diterima dengan baik setelah menjalani seleksi. Predikat sebagai satpam ini ia jalani antara tahun 2004-2008.
Sebelumnya, Mura berpengalaman sebagai penyapu di objek wisata internasional itu, Mura tetap harus melalui serangkaian seleksi untuk menjadi satpam. Dari ratusan pelamar, hanya 8 orang yang dinyatakan lolos, dan Mura satu di antaranya. “Untuk bisa jadi satpam di sini seleksinya ketat, banyak sekali yang berminat. Saya bersyukur bisa lolos,” ucapnya.
Selama empat tahun ia mendedikasikan dirinya menjadi petugas keamanan mandala Buddha terbesar di dunia itu. Banyak wisatawan yang bertanya tentang Candi Borobudur kepada dirinya. Momen menjadi satpam inilah, Mura berkesempatan bertemu dengan mantan bintang sepakbola Manchester United (MU) dan Real Madrid David Beckham.
“Tahun 2008 saya mencoba peruntungan dengan ikut seleksi menjadi staf humas kantor Balai Konservasi Borobudur (BKB) dan diterima. Baru sekitar tahun 2009 saya menjadi guide BKB,” ujar Mura.
Uniknya, meski sering menjadi pemandu tamu penting dari manca negara, Mura tidak pernah kursus Bahasa Inggris. Ia belajar secara otodidak dari tamu-tamu asing yang ia jumpai setiap hari. Mura sendiri menyelesaikan pendidikan dasar di SD Kembanglimus, kemudian SMPN 1 Borobudur, dan pendidikan terakhir SMAN 1 Salaman. “Tidak pernah kursus, makane baca tulis Inggris saya tidak lancar. Hanya karena tiap hari ketemu londo dan beli kamus saya akhirnya lancar bahasa Inggris,” kata dia.
Mura mengaku seringkali keliru dalam pengucapan bahasa Inggris namun ia tidak minder dan justru makin termotivasi belajar Bahasa Inggris dari native speaker yakni turis asing dari berbagai negara. “Kalau saya keliru yo londo-londo itu yang membenarkan setiap hari silih berganti,” kata diadilansir URI.co.id.
Tercatat Mura pernah memandu banyak tokoh dunia, seperti Putri Kerajaan Thailand Maha Chakri Sirindhorn, putra Mahkota Kerajaan Norwegia Haakon Magnus dan Putri Mette Marift, Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia, Presiden Singapura Tony Tan dan istri Mary Chee hingga beberapa Miss Universe.
Menurutnya, semua tamu mempunyai karakter dan kesan tersendiri selama didampinginya. Ada tokoh yang pasif hanya mendengar penjelasan Mura namun ada juga tokoh yang aktif bertanya sehingga komunikasi terjalin baik.
“Barack Obama paling berkesan karena pengamanannya super ketat. Beliau paling aktif bertanya, rasa ingin tahunya besar,” kenang Mura.
Obama merupakan mantan presiden negara adidaya Amerika Serikat dan juga pernah tinggal di Indonesia di masa kecil. Obama pernah menjadi tokoh paling berpengaruh dan paling berkuasa sejagad.
“Saya sangat senang bisa mendampingi Obama, tapi juga deg-degan, takut salah. Saat memberikan penjelasan, saya sempat kesusahan antara mengatur nafas dan bercerita. Sempat sedikit meleset, tapi cuma meleset kata-katanya saja,” ujar Mura.
Mura menuturkan, komunikasi yang aktif menjadi kepuasan tersendiri bagi seorang pendamping. Suasana menjadi lebih relaks, tidak kaku, dan tentu akan berkesan di hati tamu.
Ilmu pengetahuan tentang Candi Borobudur pun bisa secara mudah disampaikan Mura kepada tamu. “Kepuasan dalam guiding adalah jika ditanya dan berkomunikasi, suasana jadi lumer, ndak garing,” ujarnya. [FR]