JURNALSECURITY.com| Jakarta–Untuk mengamankan tempat pemungutan suara (TPS) saat pemilihan kepala daerah (pilkada) pada Rabu (15/2), Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan mengerahkan 1.179 personel di wilayahnya, termasuk di dalamnya perlindungan masyarakat (Linmas).
“Tiap TPS ada dua orang linmas, ada bantuan dari TNI, satu satuan setingkat kompi (SSK), lalu dari Brimob tiga SSK, semua kami tempatkan di tempat-tempat prioritas dan kawasan rawan,” kata Iwan, Selasa (14/2).
Iwan mengatakan ada 112 TPS dalam kategori cukup rawan. Sehingga pola pengamanan pun sedikit berbeda dan personel yang ditempatkan cukup banyak. Kegiatan patroli dilakukan untuk memastikan keamanan TPS-TPS tersebut sehingga pelaksanaan pemungutan suara dapat berjalan lancar dan aman.
“Kami lakukan patroli juga ke daerah tersebut untuk mengantisipasi adanya potensi hal-hal yang tak diinginkan,” katanya dikutip harnas.co.
Pemetaan TPS rawan tersebut, kata Iwan, berdasarkan beberapa kategori, salah satunya yaitu rawannya gesekan antar pendukung masing-masing pasangan calon (paslon).
“Kami sudah petakan (mapping), ada indikator mengapa itu TPS menjadi cukup rawan. Seperti kemungkinan adanya konflik, gesekan, jarak antara kepolisian menuju lokasi, dan kerawanan banjir. Itu sudah menjadi bagian yang sudah kita petakan, termasuk TPS itu menjadi bagian dari massa salah satu paslon,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Jakarta Utara Kombes Awal Chairuddin mengatakan, di Jakarta Utara (Jakut) ada 2.130 TPS terdiri dalam berbagai kategori yaitu aman, rawan satu, dan rawan dua.
Untuk memudahkan mendekatkan pelayanan keamanan, kepolisian sudah membuat delapan pospolmas atau pos tiga pilar yang ada di delapan kelurahan. “Asumsi delapan kelurahan inilah yang jadi perhatian jajaran aparat kemanan di Jakut untuk lebih mendekatkan apabila terjadi gangguan-gangguan atau hal-hal yang mungkin membutuhkan penanganan segera,” ujar Awal. [FR]