JURNALSECURITY | Jakarta — Roland Cloutier, rencananya akan mundur dari posisinya sebagai Chief Security Officer (CSO) global TikTok dan beralih ke posisi penasihat strategis
Dilaporkan Engadget, perubahan tugas Roland Cloutier mengikuti kekhawatiran tentang bagaimana perusahaan menangani data pengguna AS
Cloutier akan menjadi penasihat tentang dampak bisnis dari program keamanan dan kepercayaan TikTok. Kepala risiko keamanan, vendor, dan jaminan klien TikTok, Kim Albarella, akan mengambil alih sebagai kepala tim keamanan perusahaan di seluruh dunia untuk sementara.
“Bagian dari pendekatan kami yang berkembang adalah untuk meminimalkan kekhawatiran tentang keamanan data pengguna di AS, termasuk pembuatan departemen baru untuk mengelola data pengguna AS untuk TikTok,” tulis CEO Shou Zi Chew dalam memo kepada staf TikTok.
“Ini adalah investasi penting dalam praktik perlindungan data kami, dan juga mengubah ruang lingkup peran kepala petugas keamanan global. Dengan pemikiran ini, Roland telah memutuskan untuk mundur dari operasi sehari-harinya sebagai CSO global, efektif per 2 September 2020,” sambungnya.
Seorang juru bicara TikTok mengatakan kepada The Wall Street Journal, Cloutier tidak mengawasi tim baru yang mengelola data pengguna AS.
“Mundurnya Cloutier diklaim tidak terkait dengan kekhawatiran anggota parlemen atas keamanan data AS,” kata juru bicara itu, dan perubahan tersebut telah berlangsung selama beberapa bulan.
Bulan lalu, BuzzFeed News melaporkan insinyur yang berbasis di China (induk TikTok), ByteDance, mengakses data non-publik tentang pengguna AS pada beberapa kesempatan antara setidaknya September dan Januari lalu.
TikTok menegaskan saat ini mereka menyimpan semua data pengguna AS di server cloud Oracle yang berlokasi di negara itu dan sedang berupaya menghapus data pribadi tersebut dari servernya sendiri.
Kepada sekelompok senator Partai Republik bulan ini, Chew menulis bahwa perusahaan fokus untuk menghilangkan “keraguan tentang keamanan data pengguna AS.”[lian]