JURNALSECURITY.com| Samarinda—Nama Bayu Andi Saputra, satuan pengamanan (Satpam) BRI Samarinda tengah jadi buah bibir. Pasalnya, Andi berhasil menggagalkan upaya perampokan disertai ancaman bom terhadap BRI Cabang Pembantu Unit Suryanata, di Jalan Pangeran Suryanata, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (13/2).
Saat area bank belum ramai, sekitar pukul 11.00 Wita. Seorang pria masuk ke dalam bank mengenakan jaket dan ransel di belakangnya. Sesuai mekanisme dan standar operasional, Bayu menanyakan maksud dan tujuan pria itu masuk ke dalam bank.
“Dia bawa tas ransel, pakai jaket, tidak ada berpenutup muka. Saya tanya tujuannya untuk apa, apakah ingin transaksi atau apa, tidak dia jawab,” cerita Bayu.
Pertanyaan Bayu itu dijawab dengan secarik kertas yang diberikan kepadanya. Belum sempat Bayu tuntas membacanya, pria itu pun menebar ancaman.
“Saya sempat pikir, mungkin ini orang bisu, tidak bisa bicara makanya menyerahkan secarik kertas itu ke saya. Belum, saya belum baca persis isinya apa,” tambah Bayu.
“Saya minta uang Rp 50 juta, atau saya ledakkan bank ini (sambil menunjukkan ransel yang dibawa),” ujar Bayu menirukan pernyataan pria itu.
Lantaran menebar ancaman akan meledakkan BRI, Bayu dengan sigap membekap pria itu, sambil berusaha merebut tas ransel yang dikenakannya. Akhirnya isinya nyaris keluar dari dalam ransel.
“Saya tarik ke luar. Tidak lama warga sekitar berdatangan,” sebut Bayu dilansir hetanews.com.
“Fokus saya saat itu, saya amankan tangannya, khawatirnya dia ambil sesuatu dari dalam tasnya. Saya lihat di dalam tasnya juga ada pisau. Saya khawatir ada pemicunya,” terang Bayu.
Warga yang berkerumun ikut membantu merebut tas yang dikenakan pria itu, dan melihat adanya rangkaian kabel. “Saya tidak lihat persis, apakah isinya itu, ditendang warga atau tidak. Ya itu tadi, saya fokus amankan tangannya orang itu,” ungkap Bayu.
Di luar bank, pria nekat yang menebar teror itu dihakimi massa yang mengira akan merampok BRI. Namun seketika warga berhati-hati, setelah ada yang berteriak pria itu membawa bom di balik isi tasnya. Warga berhasil mengeluarkan isi tas, dan membuangnya ke tengah jalan, dengan cara menendang ke tengah jalan.
“Polisi datang dan orang itu (penebar ancaman bom) dibawa polisi,” kata Bayu. [FR]