JURNALSECURITY| Johor–Bekerja paruh waktu, bukanlah hal yang langka bagi mahasiswa. Sementara banyak yang tertarik memilih pekerjaan di toko ritel, atau menjadi barista, Azwan Ali memilih jalan yang berbeda sama sekali. Dia menjadi penjaga keamanan.
Sebuah foto dirinya dengan seragam satpam, di sebelah foto wisudanya, menjadi viral di Twitter baru-baru ini. Tweet yang menampilkan 1.300 retweet dan 2,5 ribu suka itu bertuliskan, “Dimulai dari bawah, sekarang kita di sini”. Foto itu menunjukkan seberapa jauh ia telah berhasil dalam perjalanannya.
Menurut Azwan, foto itu diambil saat ia menyelesaikan pelatihan Certified Security Guard (CSG). Tapi kemudian dia sekarang, lulusan Teknologi Informasi saat ini bekerja sebagai analis IT dengan perusahaan minyak dan gas multinasional, yang berbasis di Johor.
Berbagi pengalamannya, lulusan UTP menyebutkan, ia memiliki kegemaran untuk segala jenis pekerjaan pada saat itu, dalam mengejar pengalaman.
“Sejak saya menyelesaikan Formulir 3, saya mulai mencoba-coba pekerjaan paruh waktu. Saya dulu bekerja sebagai pencuci piring di food court dan setelah SPM saya, saya bekerja di sebuah toko serba ada.”
“Ketika saya melanjutkan studi, saya mencoba menjadi penjaga keamanan. Ketika liburan semester tiba, saya akan melakukan pekerjaan paruh waktu berpatroli di area perumahan saya,” lanjutnya.
Menurut pria berusia 22 tahun itu, dia tidak melakukannya karena kendala keuangan. Tetapi lebih karena pengalaman.
“Saya tidak punya masalah dengan mengelola keuangan saya. Saya hanya ingin tahu bagaimana rasanya berada di tempat mereka,” jelasnya.
“Kami memiliki stigma bahwa pekerjaan mereka mudah, tetapi kenyataannya adalah, itu tanggung jawab besar,” ujarnya.
Ia memperoleh RM50 per hari sebagai penjaga keamanan. Azwan juga berbagi, ia terus dipandang rendah karena posisinya.
“Stigma bahwa penjaga keamanan tidak berpendidikan, adalah sesuatu yang saya hadapi setiap hari,” ungkapnya.
“Kita seharusnya tidak pernah menghakimi orang lain karena posisi mereka. Itu adalah pekerjaan yang jujur,” lanjut dia.
Azwan adalah bukti, Anda tidak boleh menilai buku dari sampulnya. Semangat Azwan!. [fr]
Sumber: rakyatku.com