JURNALSECURITY | Batu– Pemerintah Kota Batu membentuk penegak disiplin Protokol kesehatan berbasis komunitas di tempat pariwisata. Ini karena komunitas memiliki peran untuk pendisiplinan wisatawan.
Seperti yang dilakukan di Jawa Timur Park (JTP) 2. Pengelola mengedukasi masyarakat akan pentingnya penggunakan masker dan jaga jarak.
Dalam kegiatan hadir pula Wadir PamObvit Polda Jatim, AKBP Saiful Alam, S.H, S.I.K, M.H yang turut mengapresiasi dengan terbentuknya penegak disiplin berbasis komunitas pariwisata di Kota Batu.
“Melalui kampung tangguh Semeru ini Kapolres Batu mengembangkan dengan melaunching penegak hukum protokol kesehatan di tempat wisatanya. Semoga dengan adanya mereka ini bisa membantu perekonomian dan masyarakat bisa lebih kondusif lagi,” kata Saiful dilansir blok-a.com.
Saiful juga berharap agar kegiatan ini bisa menjadi contoh serta bisa diikuti oleh jajaran polres di Jawa Timur. “Ini bisa jadi pioner sehingga polres lain bisa mengikuti hal tersebut,” imbuhnya.
Sementara Walikota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan satgas khusus ini diprakarsai oleh Dinas Pariwisata untuk ditempatkan di tempat wisata, hotel, maupun pusat pembelanjaan. Nantinya mereka ini akan diberikan tanggung jawab untuk selalu memantau pengunjung yang datang.
“Masing-masing tempat wisata, hotel maupun pusat pembelanjaan akan ada personel khusus yang bertanggung jawab memantau kedisiplinan para wisatawan. Mereka ini bertugas mengingat dan mengedukasi masyarakat jika masih belum menerapkan protokol Kesehatan dengan benar,” terang Dewanti.
Sedangkan Kapolres Batu AKBP Harviadhi Agung Pratama mengatakan ada sebanyak 110 relawan yang sudah diberi pelatihan. Agar bisa turut serta dalam penegakan protokol kesehatan berbasis komunitas.
“Mulai kemarin sudah kami latih, bagaimana caranya mensosialisasikan dan mengedukasi ke masyarakat agar bisa diterima dengan baik. Sementara ini memang masih ada 110 relawan dari 10 komunitas,” ungkap Kapolres.
Sebanyak 10 komunitas diantaranya komunitas kampung tangguh, wisata tangguh semeru, ponpes tangguh semeru, hotel tangguh semeru, security mall, security plaza, ada juga dari takmir, security perumahan dan perhotelan. Dari masing-masing komunitas ini diambil 2-3 orang yang akan diberikan pelatihan.
“Kita berharap mereka ini bisa menjadi pelopor untuk meningkatkan kepedulian, kesadaran masyarakat serta pendisiplinan untuk menerapkan protokol kesehatan di tempat wisata,” kata Harviadhi.
Harviadhi juga menegaskan para komunitas ini hanya bertugas untuk mengingatkan dan mengedukasi masyarakat namun untuk hal penindakan akan tetap dilakukan Satpol PP yang di back up Polisi dan TNI. [fr]