JURNALSECURITY.com| Kaltara–Pemerintah akan mengaktifkan program Garda Batas di Kaltara mulai tahun ini. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan intensitas pengawasan dan pengamanan wilayah perbatasan RI-Malaysia.
Kepala Biro Pengelolaan Perbatasan Negara Setprov Kaltara, Samuel ST Padan menjelaskan, Garda Batas berbentuk organsisasi yang diprogramkan Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPB), hanya saja belum berjalan maksimal selama ini.
Organisasi yang terdiri dari tokoh pemuda dan masyarakat itu, kata dia, akan ikut menjaga, memelihara, dan mengawal proses pembangunan di daerah perbatasan. “Tahun ini sosialisasinya dan pelatihannya kita mulai di Sebatik,” jelas Samuel seperti dikutip Radar Kaltara (Jawa Pos Group).
Keberadaan organisasi itu, menurutnya, teramat penting. Sebab, intensitas pengamananan di wilayah perbatasan juga memerlukan peran serta elemen masyarakat, utamanya masyarakat setempat.
Karena sedikit banyaknya, masyarakat setempat yang memahami persoalan-persoalan yang terjadi di sepanjang 1.083 km perbatasan. Sehingga nantinya organisasi itu dapat mendukung keberadaan aparat di perbatasan. “Masyarakat pasti paham di sana (perbatasan,Red) jadi perlintasan narkoba, dan aktivitas ilegal lainnya,” tegas dia.
Lanjutnya, agar koordinasi Garda Batas dengan stakeholder dan Provinsi Kaltara dapat berjalan, Pemprov Kaltara akan membuat aplikasi sarana komunikasi berbentuk email, group WhatsApp, serta pesan singkat. “Jadi kalau menemukan sesuatu bisa segera lapor provinsi,” imbuhnya.
Samuel menuturkan, setelah aplikasi tersebut ada, selanjutnya akan mengusulkan bagaimana ada penambahan tower yang nantinya mempermudah askes jaringan. “Intinya bagaimana masyarakat bisa bergerak cepat,” sebut dia.
Selain itu, terkhusus untuk keamanan patok yang terpasang di koordinat perbatasan. Pemprov Kaltara juga akan mengusulkan pemasangan chip. Dengan begitu keamanan perkembangan patok yang ada dapat dipantau oleh provinsi dan pemerintah pusat.
“Selain keterlibatan masyarakat. Kita juga akan manfaatkan teknologi. Dengan chip kita bisa lebih cepat tahu kalau ada kerusakan atau hilang,” pungkasnya. [FR]